Selendang Mayang Juara I Festival Makanan Betawi

Seledang Mayang, meraih Juara I Festival Makanan Betawi yang diadakan di Lippo Plaza Kramatjati, Sabtu (6/12). Minuman ini menyisihkan aneka kuliner khas Betawi lainnya dalam festival yang diadakan Sudin Pariwisata Jakarta Timur tersebut.

Wakil Walikota Jakarta Timur Drs. H. Husein Murad, M.Si, menyambut baik festival yang melombakan  berbagai jenis makanan dan minuman asal kota Jakarta tersebut. Selain untuk melestarikan kuliner khas Ibukota, kegiatan ini diharapkan dapat menraik minat wisatawan berkunjung ke kota Jakarta, khususnya Jakarta Timur.

Menurut Husein, festival ini perlu didukung oleh semua pihak agar dapat meningkatkan dan mengembangkan makanan kuliner khas Kota Jakarta. Masyarakat yang masih mempertahankan makanan khas Betawi agar lebih meningkatkan kualitas makanannya dan pemerintah juga harus memberikan dukungannya dengan cara memberi pembinaan dan memberikan ruang untuk mempromosikan makanan khas Betawi melalui berbagai acara.

“Jika kita datang ke suatu daerah pasti akan mencari makanan khas daerah tersebut apa, sebenarnya di Kota Jakarta banyak sekali kuliner khas Kota Jakarta namun karena banyaknya kuliner di Kota Jakarta makanan khas Kota Jakarta atau khas Betawi banyak yang terlupakan,” kata Husein, saat pembukaan festival.

Menurutnya, makanan khas Kota Jakarta sangat banyak jenisnya, ada kerak telor, gabus pucung, es selendang mayang, kue geplak, kue kembang goyang, soto Betawi dan lain sebagainya. “Semua makanan Betawi tersebut jika diolah dan kelola dengan baik, maka  tidak kalah bersaing dengan makanan kuliner internasional sekali pun,” ujarnya.

Kota Jakarta menurutnya, mempunyai wisata kuliner yang sangat banyak. Namun tentunya, diperlukan upaya untuk diperkenalkan kepada para wisatawan yang datang ke Indonesia khususnya ke Kota Jakarta. “Maka dengan adanya Festival Makanan Betawi ini diharapkan juga dapat menggairahkan kuliner khas betawi ini di Kota Jakarta,” ujarnya.

Husein berharap, kedepan kegiatan seperti ini agar dilaksanakan di tempat yang terbuka, sehingga akan lebih banyak warga masyarakat yang dapat menyaksikannya. “Sangat disayangkan jika lokasi penempatan acaranya ada dipojokan ruang dalam mal, karena tidak banyak orang yang melihatnya. Harusnya kegiatan semacam ini dilakukan ditempat yang terbuka seperti halaman parkir depan mal, sehingga orang yang didalam dan luar mal dapat melihat acara Kuliner Makanan Betawi yang diselenggarakan oleh Sudin Pariwisata ini,” paparnya.

Wakil Walikota mengungkapkan, setelah dipelajari ternyata membuat kue kembang goyang itu sangat sulit. Diperlukan kesabaran dan ketelatenan dalam membuatnya. “Inilah mengapa kita harus menghargai makanan khas daerah kita sendiri ternyata dalam proses pembuatannya tidak mudah untuk menghasilkan kue yang enak dimakan,” tukas Husein.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Pariwisata Kota Administrasi Jakarta Timur, Deddy Soetardi, mengatakan, Festival Makanan Khas Betawi ini merupakan program kegiatan Sudin Pariwisata Jakarta Timur yang pertama kali dilaksanakan. Untuk itu kedepannya, akan menjadi kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun.

“Festival Makanan Betawi ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Pemerintah untuk menumbuhkembangkan rasa cinta kepada makanan khas betawi sebagai hasil budaya warisan kuliner Indonesia dan melestarikan makanan khas Betawi agar masyarakat dapat terus menikmati kuliner ini di Kota Jakarta,” papar Deddy.

Menurutnya, makanan khas Betawi sangat banyak ragamnya dengan cita rasa yang tinggi, seperti soto Betawi, laksa, nasi ulam, kerak telor, bir pletok dan lain sebagainya. “Makanan khas Betawi ini akan dinilai, sementara yang meraih  juara akan mendapatkan hadiah untuk para pembuat makanan dan minuman khas Betawi tersebut,” ujarnya.

Adapun hasil festival yaitu, Juara Harapan II diraih oleh makanan Soto Mie dan Juara Harapan I diraih oleh makanan Kue Kembang Goyang. Untuk Juara III diraih oleh makanan asinan Betawi, Juara II diraih oleh makanan Toge Goreng dan Juara I diraih oleh makanan Selendang Mayang.

“Juri yang menilai dari Sudin Kehutanan dan Pertanian dan Sudin Kebudayaan Jakarta Timur,” ujar Deddy. (Idham/Kominfomas JT)