Kader PKK Kelurahan Cibubur Ikuti Sosialisasi Ketahanan Pangan

TP PKK Jakarta Timur mengadakan sosialisasi tentang ketahanan pangan di Kantor Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Senin (21/9). Kegiatan yang mengundang pembicara dari Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Provinsi DKI Jakarta ini, diikuti para kader PKK dari 14 RW di Kelurahan Cibubur.

Ketua TP PKK Jakarta Timur Hj. Siti Syamsiah, mengatakan, kegiatan sosialisasi ini sangat penting agar masyarakat Jakarta Timur dapat memahami makanan yang aman untuk dikonsumsi. Menurutnya, makanan dianggap aman bila memenuhi kebersihan tempat pembuatan makanan, bahan baku makanan dan tempat penyajiannya makanan.

"Penting sekali sosialisasi ketahanan pangan ini agar warga Jakarta Timur hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang sehat, tanpa zat kimia seperti pewarna dan pengawet makanan," ujarnya.

Siti mengatakan, kader ketahanan pangan ini tidak hanya dari para kader PKK saja, namun juga dari Karang Taruna dan kaum pria.  Hingga saat ini di Kelurahan Cibubur sudah ada 200 orang yang menjadi kader ketahanan pangan.

"Sosialisasi ketahanan pangan ini diikuti para kader PKK Kelurahan Cibubur yang berasal dari 14 RW. Setiap RW mengutus dua orang perwakilan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Sertifikasi BBPOM Provinsi DKI Jakarta, Evi Citraprianti, S.Si. Apt, mengatakan, sosialisasi ini diberikan kepada para kader PKK Kelurahan Cibubur agar mereka lebih berhati-hati mengkonsumsi makanan yang dijual di pinggir jalan. Pasalnya, dari hasil pemeriksaan terhadap makanan yang dijual oleh Pedagang Kaki Lima (PKL), ditemukan mengandung bahan berbahaya.

“Setelah kita periksa dagangannya, ditemukan bahan berbahaya baik zat pengawet seperti borax dan formalin serta zat pewarna textil pada makanan yang mereka jual," papar Evi.

Pihaknya berencana akan megundang para PKL di Kelurahan Cibubur untuk mengikuti sosialisasi, hari Rabu mendatang (23/9). Mereka akan diberikan pemahaman tentang bahayanya penggunaan zat kimia pada makanan.

"Bagi pra pedagang ini, penyedap rasa  adalah segala-galanya, sehingga mereka tidak perduli dan memperhatikan dampak negatifnya kepada masyarakat yang membeli” ujarnya.

Evi mengatakan, zat kimia sangat berbahaya, karena jika dikonsumsi secara terus menerus akan menyebabkan kanker pada orang tersebut. Dirinya pun berharap, para PKL dapat memahami bahanya makanan yang mengandung zat kimia bagi orang yang mengkonsumsinya.

“Digarapkan para PKL setelah mengikuti sosialisasi, kedepannya bisa menjual makanan dan minuman tanpa harus menggunakan bahan berbahaya sehingga pembelinya dapat hidup sehat,” tukasnya. (Idham/Kominfomas JT)