Dalam rangka meningkatkan kemampuan di tengah masa pandemi COVID-19, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur bekerjasama untuk membantu warga yang kesulitan mendapatkan pekerjaan atau tidak memiliki pekerjaan agar mengikuti pelatihan penambahan ilmu.
Sebanyak 120 warga Jakarta Timur telah mengikuti pelatihan berbasis kompetensi program Mobile Training Unit (MTU) dari Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Timur selama tahun 2020.
Para warga tersebut mengikuti pelatihan yang terbagi atas 2 angkatan. Masing-masing angkatan diikuti oleh 60 orang dari perwakilan kelurahan yang juga diambil dari perwakilan RW. Mereka mengikuti 6 bidang pelatihan, yakni Tata Rias, Tata Busana, Tata Boga, Sepeda Motor, Operator Komputer dan Teknik Pendingin.
Salah satunya diikuti oleh 10 orang dari Kelurahan Baru mengikuti pelatihan berbasis kompetensi kejuruan tata busana MTU angkatan ke-2 di Kantor Kelurahan Baru, Jl. Puskesmas RT 006/RW 02, Kecamatan Pasar Rebo, Selasa (1/12/2020).
Dalam kesempatan tersebut kegiatan ditutup oleh Kepala Satuan Petugas Pelaksana Pelatihan dan Uji Kompetensi PPKD Jakarta Timur, Etik Heriyatminingsih. Selain itu, dilakukan penyerahan hasil pelatihan menjahit dari Instruktur Pelatih Menjahit, Nenden Ije kepada Kepala Satuan Petugas Pelaksanan Pelatihan dan Uji Kompetensi PPKD Jakarta Timur, Etik Heriyatminingsih.
"Saya berharap semua warga yang mengikuti pelatihan dapat mengembangkan ilmu menjahit dari pelatihan ini, dan dapat meningkatkan perekonomian pribadi atau keluarga, bahkan bisa membuka lapangan pekerjaan bagi warga yang membutuhkan," jelas Sekretaris Kelurahan Baru, Karman.
Sementara itu, Kepala Satuan Petugas Pelaksana Pelatihan dan Uji Kompetensi PPKD Provinsi DKI Jakarta, Etik Heriyatminingsih, mengatakan, pelatihan tata busana kali ini berjalan sukses tanpa kendala selama 1 bulan. Ia berharap, semua warga yang mengikuti pelatihan dapat mengembangkan potensinya dan menambah perekonomian keluarga.
"Banyak peserta meminta waktu yang lebih lama tetapi karena memang hanya waktu 1 bulan kita tidak bisa menambahkan waktu lagi,” ujar Etik.
Etik menjelaskan, hasil dari pelatihan ini akan disumbangkan bagi warga yang terkena musibah, seperti bencana banjir, gunung meletus dan korban kebakaran, atau kegiatan sosial yang lain. Selain itu, Ia berpesan kepada para peserta yang telah selesai mengikuti pelatihan untuk selalu menjaga protokol kesehatan dan Disiplin dalam melaksanakan 3M (Memakai Masker,Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak).
Salah satu warga yang mengikuti pelatihan, Aulia Tirta Delina, warga RT 007/RW 03 mengatakan, selama mengikuti pelatihan mendapatkan ilmu dasar menjahit. Ia pun mengucapkan terima kasih atas pelatihan yang digelar untuk warga secara gratis ini.
"Setelah mengikuti pelatihan kita sudah bisa membuat pola menjahit, membuat masker dan bisa membuat baju sendiri," ujar Aulia. (JS)