Ahok Apresiasi Kadiskominfomas

Peluncuran aplikasi smart city mendapat apresiasi dari Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Bahkan, pria yang akrab disapa Ahok ini sengaja memilih Agus Bambang Setiowidodo sebagai Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Kehumasan (Kadiskominfomas) untuk merealisasikan aplikasi ini.

"Saya cari siapa Kadiskominfomas yang mau bekerjasama. Setahun lebih saya kesal luar biasa dengan Kadiskominfomas yang lama, saya minta ini itu tidak bisa direalisasikan," kata Ahok, usai peluncuran aplikasi smart city, di Balaikota, Senin (15/12).

Ahok menginginkan seorang Kadiskominfomas yang mampu mewujudkan Jakarta sebagai smart city. Aplikasi smart city diyakininya dapat mempercepat respon pengaduan warga kepada para aparat pemerintah. Selain itu, Basuki juga dapat mengawasi pengaduan warga melalui aplikasi tersebut.

Ia pun kemudian mencari PNS DKI yang melek teknologi. Seluruh pengelola server di ibu kota disaring untuk mencari yang terbaik. "Ada server terbaik yang bekerja di Badan Arsip dan Perpustakaan DKI, kepalanya namanya Pak Agus Bambang Setiowidodo. Padahal beliau ini guru lho, tidak ada urusan IT, tapi kami suruh jadi Kadiskominfomas," ujarnya.

Semula pengelolaan smart city ini, terang Basuki, akan diserahkan kepada Dinas Perhubungan DKI untuk membuat sistem yang dapat menginformasikan titik-titik kemacetan dan keberadaan petugas di lapangan. Namun lantaran biaya yang diminta terlalu tinggi yakni mencapai Rp 5 triliun, maka rencana itu dibatalkan.

"Pas saya baru masuk Jakarta, Dishub bilang bisa buat sistem itu anggarannya Rp 5 triliun. Terus saya tanya, selesainya kapan sistem itu, ternyata mereka bilang 4-5 tahun. Saya bilang, lupakan sajalah rencana itu, hanya buang waktu dan anggaran saja," ungkap Ahok.

Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Kehumasan (Diskominfomas) DKI Jakarta, Agus Bambang Setiowidodo mengatakan, saat ini sebanyak 300 CCTV sudah terhubung dengan aplikasi smart city ini. "Yang sudah terpasang ada 1.500 CCTV, tapi baru 300 unit yang terintegrasi," kata Agus.

Rencananya pada Januari 2015, kata Agus, akan ditambah lagi sebanyak 500 CCTV yang akan terkoneksi. Saat ini semuanya sedang dipersiapkan untuk mengembangkan aplikasi yang baru saja diluncurkan ini. "Januari nanti kami tambah 500 CCTV lagi," ucapnya.

Selain itu, untuk melengkapi aplikasi ini juga terintegrasi dengan google map dan google waze. Sehingga dengan demikian data yang diterima bisa lebih akurat. Pasalnya, laporan dari warga akan langsung ditindaklanjuti oleh aparat yang berada di sekitar pelapor. (BJ/Rodin/Kominfomas JT)