Sudin Kominfomas Jaktim Gelar Roadshow Bimtek Radio Trunking

Untuk mengoptimalisasikan penggunaan radio trunking di lingkungan pemerintahan, Sudin Kominfomas Jakarta Timur akan mengadakan roadshow bimbingan teknis (Bimtek) radio trunking di 10 kantor kecamatan. Kegiatan yang diikuti para Camat, Lurah dan Kasatgas Satpol PP ini, akan berlangsung dari tanggal 9 sampai 12 November 2015.

Pelaksanaan bimtek sendiri ada yang di kantor kecamatan, seperti Kecamatan Cakung, Duren Sawit, Pulogadung, Jatinegara, Matraman, Kramatjati dan Pasar Rebo, namun ada pula yang diadakan di Kantor Walikota Jakarta Timur, tepatnya di Kantor Penanggulangan Bencana Kota  Administrasi Jakarta Timur.

"Di tiga kecamatan itu sinyal frekuensi radio trunking sulit diterima oleh perangkat HT dan rig, sehingga tidak dapat berfungsi dengan optimal. Maka itu, untuk Makasar, Ciracas, dan Cipayung bimteknya dilaksanakan di Kantor Penanggulangan bencana ," kata Kristianto, Kepala Seksi Postel dan Multimedia Sudin Kominfomas Jakarta Timur, Jumat (6/11).

Adapun pada bimtek ini, pesertanya diikuti oleh Camat, Lurah dan Satpol PP setiap wilayah. Nantinya, dalam bimtek itu, akan dilakukan simulasi penggunaan perangkat radio trunking.

"Ke depannya, perangkat radio trunking akan digunakan secara optimal untuk menunjang tugas-tugas kedinasan, sebagai sarana koordinasi dan penyampaian informasi penting kegiatan pemerintahan," tutur Kristianto

Ditambahkan Kristianto, kepada seluruh pemegang HT dan rig untuk selalu mengaktifkan HT dan rig, dan masuk pada grup "Wali Kota Jakarta Timur, dan monitor pada grup "Siaga Bencana Provinsi"

"Grup Wali Kota Jaktim terdiri dari semua SKPD/UKPD yang ada di Jakarta Timur, termasuk Satpol PP dan Kantor Penanggulangan Bencana Kota. Kalau grup Siaga Bencana itu dapat dimonitor oleh seluruh SKPD/UKPD di lima wilayah," ucap Kristianto.

Lebih lanjut, dilaksanakannya roadshow bimtek ini dalam rangka optimalisasi penggunaan radio trunking, percepatan koordinasi dan penyampaian informasi.

"Selama ini perangkat radio trunking yang dipegang oleh SKPD/UKPD tidak aktif digunakan, sehingga koordinasi kurang optimal. Padahal, perangkat seperti ini sangat efektif untuk penyampaian informasi yang membutuhkan respon cepat," tandas Kristianto. (Jonathan/Komimfomas JT)