79 Usulan Fisik Penanganan Banjir Dibahas pada Musrenbang Malaka Jaya

Kelurahan Malaka Jaya menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahun 2021 dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2022, di Aula  Serbaguna Lantai III Kantor Kelurahan Malaka Jaya, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (4/2/2021).

Musrenbang ini dibuka langsung oleh Wali Kota Administrasi Jakarta Timur, M. Anwar dan diikuti oleh Kepala Suku Badan dan Perekonomian dan Pembangunan (Subanpeko) Kota Administrasi Jakarta Timur, Hartati Cupa, Sekretaris Camat Kecamatan Duren Sawit, Ali Mansyur Siregar, Lurah Malaka Jaya, Hardi Ananda danpara Sudin Teknis terkait. Selain itu, juga diikuti secara daring oleh para RT/RW, LMK, PKK, tokoh masyarakat, Tokoh Agama dan Forum Anak Kelurahan Malaka Jaya.

Musrenbang Kelurahan Malaka Jaya tahun ini membahas 107 usulan, yang terdiri dari 79 usulan fisik dan 8 usulan non fisik dan 20 usulan pengadaan barang dengan jumlah anggaran sebesar Rp13 miliar.

Kegiatan ini dilakukan mengedepankan protokol kesehatan 5M (Memakai masker, Menjaga jarak dan Mencuci tangan, Menjauhi kerumunan dan Membatasi mobilisasi) dan digelar secara terbatas serta daring.

Wali Kota menyampaikan, dalam Musrenbang Kelurahan Malaka Jaya ini fokus pada permasalahan genangan dan banjir yang merugikan warga.

"Tadi juga kita tegaskan, pengurasan saluran tahun ini akan dikerjakan. Untuk itu tadi juga meminta para Lurah dan Sudin SDA (Sumber Daya Air) agar segera lakukan peninjauan dan dikerjakan," kata Wali Kota.

Ia pun meminta kepada Satuan Kerja Perangkat Perangkat Daerah (SKPD) dan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) Kota Jakarta Timur untuk menindaklanjuti usulan warga dalam forum Musrenbang. Pasalnya, berbagai usulan merupakan hasil prioritas para RW dalam menyuarakan kebutuhan warga.

Sementara itu, Lurah Malaka Jaya, Hardi Ananda, menjelaskan, bahwa saat ini 79 usulan fisik menjadi masalah yang diajukan warga. Salah satunya, pembangunan box culvert pada saluran inegrasi Kali Nusa Indah yang masih belum terselesaikan karena rawan menyebabkan genangan.

"Usulan Rembuk RW yang dibahas pada Musrenbang tahun ini fokus pada penanganan banjir dan genangan," ujar Hardi. (AJ)