Wakil Walikota: Ditargetkan 2017 Jaktim Jadi Wilayah Aman Pangan

Wakil Walikota Jakarta Timur Husein Murad menegaskan, Pemkot Jakarta Timur sangat serius terkait  masalah keamanan pangan. Ditargetkan pada tahun 2017, Jakarta Timur menjadi wilayah aman pangan.

“Visi dan misi kami pada tahun 2017 nanti Jakarta Timur menjadi wilayah yang aman pangan,” kata Wakil Walikota saat menerima Tim Penilai Lomba Pangan Aman tingkat Nasional di Kantor Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Senin (9/11).

 Menurutnya, beberapa waktu yang lalu Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur telah membentuk Tim Jejaring Ketahanan Pangan yang difasilitasi oleh BPOM Provinsi DKI Jakarta. “Tim ini sudah mulai bekerja dimana sasarannya adalah semua pasar, restoran, dan kantin sekolah dimana untuk memastikan makanan yang masuk bebas dari bahan berbahaya, dan bahkan masyarakat meminta sidak jejaring ketahanan pangan ini dilakukan setiap hari untuk memastikan makanan yang dijual bebas dari zat berbahaya,” ujar Husein.

Husein mengatakan, Pemkot Jakarta Timur sangat konsen sekali menciptakan ketahanan pangan baik di pasar maupun di sekolah. ”Kita tidak bisa bayangkan jika disekolah dasar anak anak mengkonsumsi makanan yang mengadung zat berbahaya selama enam tahun. Untuk itu kepala sekolah harus memperhatikan makanan yang dijual di kantin sekolah dan apabila ditemukan makanan yang mengadung zat berbahaya maka akan kita berhentikan,” tuturnya.

Ketua Tim Penilai Lomba Pangan Aman Tingkat Nasional, Devi Riani, ST. M.Si mengatakan, kedatangan Tim Penilai Pangan Aman tingkat pihaknya untuk verifikasi langsung ke lapangan pangan aman di Kelurahan Cibubur. “Indikator penilaian ini ada empat yang akan dilihat, diantaranya keberhasilan program keamanan pangan desa, program mandiri keamanan pangan, prestasi desa atau kelurahan serta observasi langsung kelapangan,” papar Devi. 

 Kepala Balai Besar POM DKI Jakarta, Dra. Dewi Prawitasari, Apt., M.Kes, mengatakan, pihaknya telah menginisiasi Gerakan Keamanan Pangan Desa/Kelurahan (GKPD) yang dicanangkan pada tahun 2014 dan akan dilaksanakan hingga tahun 2019. Menurutnya, pada tahun 2015 intervensi GKPD dilakukan terhadap lima Kelurahan yang meliputi Kelurahan Johar Baru (Jakarta Pusat), Kelurahan Tugu Utara dan Sungai Bambu (Jakarta Utara), serta Kelurahan Tebet Barat dan Gandaria Selatan (Jakarta Selatan).

“Kelurahan  Cibubur merupakan salah satu Kelurahan yang telah diintervensi dengan program GKPD sejak tahun 2014. Komitmen yang tinggi dalam upaya pemenuhan kebutuhan pangan yang aman diwujudkan melalui keberlanjutan program GKPD secara mandiri di Kelurahan Cibubbur pada tahun 2015,” paparnya.

Sementara itu, Lurah Cibubur, Sapto Tjahyadi, SE, mengatakan, Kelurahan Cibubur telah mengikuti program GKPD  dari tahun 2014 yang bertujuan meningkatkan kemandirian masyarakat desa dalam menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang aman sampai pada tingkat perseorangan dan dapat memperkuat perekonomian Kelurahan Cibubur.

“Berdasarkan hasil penilaian oleh BPOM di Jakarta dan lintas sektor terkait, maka direkomendasikan untuk kelurahan Cibubur menjadi salah satu desa pangan aman di wilayah Provinsi DKI Jakarta dan dipercaya mengikuti lomba Pangan Aman tingkat Nasional pada tahun 2015,” ujar Sapto. (Idham/Kominfomas JT)