Radio Trunking, Fasilitas Komunikasi Untuk Menunjang Tugas Kedinasan

Para aparatur dari tingkat kelurahan dan kecamatan di wilayah Kecamatan Makasar, Cipayung dan Ciracas mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Penggunaan Radio Trunking Digital, di Ruang Rapat Kantor Penanggulangan Bencana Kota (KPBK) Administrasi Jakarta Timur, Blok B 1 Kantor Walikota Jakarta Timur,  Kamis (12/11). Kegiatan ini merupakan rangkaian  terakhir dari roadshow Bimtek penggunaan radio trunking yang diadakan Sudin Kominfomas Jakarta Timur di 10 kecamatan dari tanggal 9-12 November 2015.

Hadir pada kegiatan ini Kepala KPBK Jakarta Timur Iwan Samosir, Kasudin Kominfomas Jakarta Timur Nurjanah dan narasumber dari Dinas Kominfomas Provinsi DKI Jakarta. Tercatat ada 25 aparatur yang mengikuti kegiatan ini, dari tingkat kelurahan dan kecamatan.

Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana menilai pentingnya Bimtek penggunaan radio trunking digital ini. Seperti yang tertulis dalam surat edarannya, Walikota menyebutkan, perangkat HT trunking merupakan fasilitas komunikasi untuk menunjang tugas-tugas kedinasan.

“Sebagai sarana koordinasi dan penyampaian informasi penting kegiatan pemerintahan, radio trunking tidak boleh dipindahtangankan dan harus dijaga penggunaannya agar tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang bertanggungjawab,” kata Kristianto, Kepala Seksi Postel dan Multimedia Sudin Kominfomas Jakarta Timur, mengutip surat edaran Walikota.

Roadshow Bimtek ini tambah Kristianto, bermaterikan petunjuk teknis berkomunikasi dengan radio dan istilah-istilah umum dalam berkomunikasi pada radio seperti sandi angka, sandi kata, sandi alphabet lokal, dan sandi alphabet internasional. Selain itu juga disampaikan  cara penggunaan perangkat radio rig dan HT trunking.

Sementara itu, untuk HT yang konvensional atau analog yang sudah digunakan dari tahun 80-an memiliki perbedaan dengan radio trunking digital yang sangat signifikan. “Kalau di analog itu, satu frekuensi hanya menghasilkan satu channel atau satu grup, kalau di HT trunking ini, satu frekuensi bisa banyak channel atau grup," kata Aam, selaku Pelaksana Telekomunikasi Dinas Kominfomas Provinsi DKI Jakarta.

Dalam bimtek ini, juga dipaparkan sejumlah kelebihan dari radio trunking digital dengan sistem tetra diantaranya, memiliki fitur broadcast, private, dan pesan singkat atau sms, tanpa dikenakan biaya.

"Jadi bisa broadcast seperti yang di analog, jadi satu ngomong bisa didenger seluruhnya. Bisa private, kita tekan id yang kita tuju, kita akan berbicara dengan dia tanpa harus menggangu broadcast. Yang ketiga, kita bisa telpon, seperti ponsel biasa antar radio trunking secara personal. Dan yang keempat, ini bisa sms, sms ke kita tuju, sesuai dengan ID yang tertera di HT masing-masing," terang Aam.

Dikatakan Aam, Provinsi DKI Jakarta telah membangun 29 menara BTS yang tersebar di lima wilayah, sembilan diantaranya ada di Jakarta Timur. Oleh sebab itu, disarankan semua pemegang radio trunking aktif menggunakan supaya bisa diketahui kondisi jaringan mana saja yang tidak dapat menerima frekuensi atau blank spot.

"Harapannya kita seluruh wilayah, mungkin dimulai dari Jaktim selanjutnya menyusul wilayah-wilayah lain. Sarana ini lebih baik karena kita terjun langsung ke lokasi kecamatan di mana berada, kita bisa lihat data konkret di situ ada sinyal atau tidak ada sinyal. Itu bisa buat masukan kita ke depan. Setelah hasil bimtek ini, kita survei ke lapangan juga, sehingga kekurangannya bisa disampaikan ke pimpinan untuk menyempurnakan," tandas Aam. (Jonathan/Kominfomas JT)