Walikota Jaktim Luncurkan Smart System PJU di Matraman

Walikota Jakarta Timur Drs. H.R. Krisdianto, M.Si, meluncurkan Smart System Penerangan Jalan Umum (PJU) di kawasan Jl. Kemuning II, RT 004/RW 04 Kelurahan Utan Kayu Utara, Kecamatan Matraman, Senin malam (22/12). Peluncuran Smart System PJU di Jakarta Timur ini merupakan yang pertama kalinya di Provinsi DKI Jakarta,  dalam rangka mendukung program Jakarta Smart City.

“Program ini bersinergi dengan program Jakarta Smart City yang baru-baru ini diluncurkan Gubernur Provinsi DKI Jakarta,” kata Kasudin Perindustrian dan Energi Jakarta Timur, Dra. Tuti Kurniati, M.Si, disela-sela acara.

Menurut Tuti, di Jakarta Timur sendiri diprogramkan ada 50 titik Smart System PJU, yaitu 25 titik di Kecamatan Matraman dan 25 titik lagi di Kecamatan Pasar Rebo. Seluruh lampu tersambung dengan sistem yang dibangun oleh Dinas Kominfomas Provinsi DKI Jakarta terkait program Jakarta Smart City.

“Selain Smart System PJU, pada kesempatan ini juga diluncurkan 90 Sertifikat Laik Operasi (SLO) untuk 90 rumah di Jakarta Timur,” kata Tuti.

Sebelum akhir tahun 2014 ini, seluruh rumah telah memiliki SLO. “Lewat pesangan instalasi listrik yang memiliki SLO tersebut maka bahaya kebakaran dapat dihindari,” kata Tuti.

Tuti mengungkapkan, pada tahun 2014 ini di wilayah Jakarta Timur diprogramkan pemasangan 8.400 titik lampu PJU yang merupakan bagian dari aspirasai masyarakat. Dirinya berharap, masyarakat dapat ikut mengawasi dan merawat lampu-lampu PJU yang ada di wilayah masing-masing, serta melaporkan bila ada lampu PJU yang mati.

Sementara itu Walikota mengatakan, program Smart System PJU ini akan lebih ramah lingkungan, menghemat energi dan memudahkan pengontrolan serta pengawasan. “Ini mengajarkan kepada masyarakat untuk menggunakan energi seefisien dan seefektif mungkin,” ujarnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Energi Provinsi DKI Jakarta, Harris Pindratno mengatakan sistem ini akan merata ke seluruh wilayah Provinsi DKI Jakarta dan langsung terhubung dengan operasional di pusat. Lebih lanjut Harris menambahkan dengan sistem ini bisa dilakukan penghematan hingga 50 persen, selain itu penerapan sistem ini juga ramah lingkungan dan masayarakat akan terpenuhi kebutuhan peneranganya. (Rodin Daulat/Kominfomas JT)