Akibat kerap dijadikan tempat ngetem angkot atau mikrolet, Jalan Teratai Putih, depan Kantor Kelurahan Malaka Jaya, Kecamatan Duren Sawit, menjadi semrawut. Bahkan, menjelang sore, angkot yang menunggu penumpang bisa mencapai tujuh hingga sepuluh angkot dan mayoritas merupakan Mikrolet 29 dengan rute Perumnas Klender - Cililitan.
Lurah Malaka Jaya, Lidiana Endah mengatakan, meski sudah diberikan himbauan, dan pernah ditindak oleh petugas Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta Timur, namun para pengemudi tak kunjung jera.
"Kita orang kelurahan sekalipun Satpol PP, tetap aja mereka kekeh nggak mau bergerak, alasannya nyari sewa. Saya minta tolong sama Dishub, petugas datang ke sini, Tapi tidak setiap hari dan itu pun sebentar. Angkot pernah digembosi dan diderek, tapi memang tidak bisa setiap saat alasannya personelnya terbatas," ungkap Lidia, Selasa (24/11).
Jalan Teratai Putih cukup strategis, karena menghubungkan Jalan I Gusti Ngurah Rai menuju Kanal Banjir Timur (KBT). Keberadaan Pasar Jaya Perumnas Klender dan toko swalayan membuat jalan tersebut semakin semrawut, belum lagi keberadaan pedagang kaki lima (PKL) yang menjamur di jalan tersebut.
"Kita sudah berbagai upaya, ada surat kita ke sudin perhubungan, biasanya mobil satpol PP taruh di depan, tapi ya tetap sama, mereka membandel. Kalau PKL, saya nggak mungkin melarang mereka berjualan, tapi mereka berjualan setelah jam 18.00 WIB, mereka mulai rapih-rapih jam 17.30 sampai jam 10 sudah tutup. Mereka sepakat barangnya dibawa," ucap Lidia.
Dirinya memperkenankan para petugas Sudinhubtrans untuk beristirahat di kantor kelurahan. "Saya sudah koordinasi dengan pak Kasudin, saya sediakan kantor kelurahan kalau memang petugas Sudinhubtrans mau beristirahat, tapi petugas kan nggak bisa setiap hari di sini, personel mereka terbatas," tandasnya. (Jonathan/Kominfomas JT)