Walikota Jaktim: MUI Miliki Peran Yang Sangat Penting

KH. Ahmad Sodri terpilih kembali menjadi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Administrasi Jakarta Timur untuk masa khidmat 2015-2020. Pelantikan dan pengukuhan kepengurusan MUI Kota Administrasi Jakarta Timur tersebut, digelar di Ruang Serba Guna Kantor Walikota Jakarta Timur, Senin (14/12).

Hadir pada kegiatan ini Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana, jajaran Muspiko dan para pejabat di lingkungan Pemkot Jakarta Timur. Walikota dalam sambutannya, mengucapkan selamat kepada pengurus MUI yang baru dilantik dan berharap dapat terus bersinergi dalam membina umat.

Menurut Walikota, MUI memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan  keamanan dan persatuan umat di wilayah yang dipimpinnya. “Alhamdullilah berkat bersinergi dengan MUI wilayah Jakarta Timur menjadi wilayah yang kondunsif, untuk itu saya selaku Walikota Jakarta Timur sangat mendukung segala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh MUI,” ujarnya.

Dihadapan para pengurus harian dan anggota MUI Kota Administrasi Jakarta Timur Masa Khidmat 2015-2020, Walikota mengajak mereka untuk semakin erat dan bersinergi khususnya dalam bidang pembangunan mental spiritual. “Melalui jalinan silahturahmi antara Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur dan MUI Jakarta Timur semoga tercapai misi dan tujuan mulia yang kita dambakan bersama,” kata Walikota.

Walikota berharap MUI Jakarta Timur dapat memaksimalkan peran dan fungsinya dalam perubahan gaya hidup masyarakat. “Peran ulama bukan hanya sebagai garis depan dalam mengokohkan sendi-sendi moral dan ahlak kulkarimah, etika dan spiritual kehidupan bangsa dan bernegara tetapi ulama diharapkan lebih mampu mencerahkan dan mencerdaskan umat dengan ajaran nilai-nilai Islam yang Rahmatan Lil Alamin,” ujar Bambang.

Menurut Bambang, acara acara Ta’aruf dan pengukuhan ini menjadi momentum bagi Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur dengan MUI Jakarta Timur dalam mengawali revitalisasi peran ulama yang bersinergi dengan pemerintah membangun kerukunan umat dan tolerasi umat beragama. “Ini juga mementum dalam membangun mental spiritual sekaligus menangkal radikalisme yang mengancam kesatuan bangsa khususnya di wilayah Jakarta Timur,” tukasnya. (Puji/Kominfomas JT)