Wagub Tinjau Pelaksanaan Ujian Nasional Di Lapas Cipinang

Wagub Tinjau Langsung UN Warga Binaan Lapas Narkotika Cipinang

Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat, meninjau langsung pelaksanaan Ujian Nasional (UN) program Paket C atau setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA), di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Cipinang dan Lapas Narkotika Cipinang, di Jalan Raya Bekasi, Jatinegara, Selasa (5/4). Sebanyak 26 warga binaan mengikuti UN di dua Lapas tersebut.

Dari 26 peserta UN, sebanyak 12 peserta berada di Lapas Klas I Cipinang dan 14 peserta berada di Lapas Narkotika Cipinang. Wagub yang dalam mkunjungannya ini didampingi Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana menilai, UN di lapas bagi warga binaan sangat efektif dibandingkan harus menbitipkan mereka di sekolah yang ada di sekitarnya.

“Sudah bagus ya, dalam masalah tempat. Dan yang terpenting kita semua harus memenuhi hak-hak dasar anak-anak  kita untuk mengikiti ujian nasional dengan baik. Makanya diadakan disini, supaya lebih nyaman dan membuat mereka tidak stress. Bisa saja untuk menitipkan ke sekolah di dekat disini, tapi menurut saya disini sudah cukup dengan baik,” kata Wagub.

Pada kesempatan ini Djarot menyampaikan keprihatinannya, melihat sebagian besar warga binaan yang mengikuti UN terjerat kasus Narkoba. “80 persen lebih itu penderita narkoba. Berarti ancaman serius untuk kita dan masuk juga ke anak-anak semua tidak pandang bulu. Itu ada dari SMA negeri ada juga SMA ada juga Madrasah Tsanawiyah,” ujarnya.

Dirinya pun berharap, pihak sekolah ikut mengawasi anak didiknya baik di dalammaupun saat di luar lingkungan sekolah. Menurutnya, anak didik harus dilindungi dari bahaya Narkoba .

Dirinya pun berniat akan mengumpulkan para kepala sekolah dan pihak terkait lainnya. “Nanti kita akan ajak ketemu untuk betul-betul kita waspadai. Ada beberapa teknik dan cara untuk memantau anak-anak kita termasuk juga melibatkan orang tuanya untuk bisa mengawasi anak-anak mereka. Sekarang narkoba paling besar itu di Ibukota baru dikota-kota besar yang lain. Sekali lagi tidak pandang bulu apakah sekolah berbasis umum atau berbasis Tsanawiyah. Dan akan terus melakukan tes narkoba saat ujian masuk sekolah,” pungkasnya. (Ajid/Kominfomas JT)