RW 09 Penggilingan Berhasil Mengolah Sampah Menjadi Produk Bernilai Ekonomi Dalam Lomba Kampung Bersih

RW 09 Kelurahan Penggilingan menjalani penilaian Lomba Kampung Bersih yang diikuti 10 perwakilan RW se-Jakarta Timur.

Jakarta Timur, (10/5/2023) - Walikota Kota Administrasi Jakarta Timur, M. Anwar, melakukan kunjungan lapangan dan monitoring penilaian lomba kampung bersih di Rumah Education Centre RW 09 Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Rabu (10/5/2023). Sebelumnya, pagi hingga siang, tim penilai lomba melakukan kunjungan di RW 01 Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit.

Lomba yang diadakan di 10 RW, perwakilan dari 10 Kecamatan Kota Jakarta Timur digelar sebagai perayaan HUT ke-24 Wartakota-tribunenetwork.

"Saya terima kasih Wartakota-tribunenetwork memilih Jakarta Timur sebagai lokasi merayakan dengan kegiatan lomba kampung bersih. Ini baik sekali,” kata Walikota.

Menurut Walikota, lomba ini sejalan dengan fokus Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi dan stunting di tengah masyarakat. Peningkatan upaya pelestarian melalui kegiatan kampung bersih akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat dan berdampak terhadap kedua persoalan tersebut.

Dalam kesempatan itu, Walikota mengapresiasi RW 09 Kelurahan Penggilingan dalam mengelola kebersihan dan pemberdayaan masyarakat mengatasi persoalan lingkungan. Tidak hanya mengelola sampah rumah tangga menjadi kompos, mereka juga sudah memiliki rumah pembibitan pohon, kolam gizi pembiakan lele dan inovasi mengatasi dampak lingkungan.

Hal itu diharapkan ditiru RW lain di wilayah Jakarta Timur.

"Bukan hanya mampu menekan volume sampah yang dibuang ke TPA Bantar Gebang, mereka juga telah mampu mengelola persoalan lingkungan menjadi produk bernilai ekonomi. Kalau setiap RW di Jakarta Timur bisa seperti ini tidak hanya mengurangi volume sampah yang saat ini 1.600 ton perhari, tapi juga bisa memberdayakan warga dengan pendaur ulangan sampah,” imbuhnya. 

Sementara itu, Ketua RW 09 Kelurahan Penggilingan, Koiman mengaku, memulai upaya pengentasan sampah dan pengelolaan lingkungan bersama warga sejak 2019 lalu. Kini, pengelolaan dari sampah dan pengelolaan lingkungan telah menghasilkan produk ekonomis yang hasilnya dimanfaatkan untuk pengembangan lingkungan.

“Produk yang sudah dijual seperti tanaman dan lele. Kita juga tengah mengembangkan inovasi minuman herbal serta formula penghilang bau air dan semuanya itu dilakukan dengan pemberdayaan seluruh warganya,” ungkapnya. (AJ)