Nazriel Efrizal, Pemuda Pembuat Teksiban Ikuti Lomba Tingkat Nasional Pemuda Pelopor Kemenpora RI

Jakarta Timur, (30/8/2023) – Tim fact finding (pencari fakta) Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) meninjau inovasi pemuda pelopor yang telah membuat alat pendeteksi banjir (teksiban), di RW 07 Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (30/8/2023).

Pemuda itu adalah Nazriel Efrizal, pemuda berusia 17 tahun yang menciptakan Teksiban dengan menggunakan tenaga surya. Nazriel mengikuti lomba Pemuda Pelopor untuk kategori inovasi teknologi di tingkat nasional setelah sukses jadi yang terbaik pada Seleksi Pemuda Pelopor Tingkat Provinsi DKI Jakarta yang diumumkan Dinas Pemuda dan Olahraga pada 20 Juli lalu.

Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora, Zainal Aminin, yang merupakan tim fact Pemuda Pelopor mengatakan, kunjungannya dalam rangka melihat langsung Teksiban yang diciptakan Nazriel Efrizal. Nantinya, inovasi Nazriel akan diperlombakan digelaran lomba Pemuda Pelopor dengan kategori inovasi tekhnologi pada September mendatang.

“Jadi kita datang untuk melihat bukti inovasi yang dilakukan Nazriel, jadi kita datang ke sini apakah alat ini inisiatif kreativitas Nazriel atau mungkin hanya mengadopsi dari orang, atau memang alat ini buatan beliau sendiri. Harapan kita mudah-mudahan di tingkat nasional bisa terpilih menjadi Pemuda Pelopor di bidang inivasi teknologi,” katanya.

Ia menyebut, Teksiban satu-satunya inovasi yang diciptakan oleh pemuda dalam lomba Pemuda Pelopor. Ia pun berharap warga hingga pemerintah setempat dapat mendukung Nazriel Efrizal untuk mengembangkan ciptaannya agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas.

“Kalau terjadi banjir itu, banyak barang-barang yang berharga tertinggal, dengan alat ini bisa diantisipasi. Makanya, saya anggap sesuatu yang sangat luar biasa, kita harapkan berdoa beliau bisa terpilih jadi Pemuda Pelopor, sehingga alat ini bisa bermanfaat untuk masyarakat Indonesia secara umum,” jelasnya.

 

Sementara itu Nazriel Efrizal menyampaikan, ide dalam membuat alat Teksiban tersebut lantaran ia bertempat tinggal di wilayah rawan banjir. Dari situlah, ia kemudian berinovasi membuat alat pendeteksi banjir, lantaran melihat di beberapa kejadian banjir di lingkungan rumahnya banyak barang-barang berharga tidak terselamatkan dikarenakan tidak terdeteksi secara dini ketika Kali Ciliwung meluap.

Ide inovasi didapatkan Nazriel dari sekolah. Di tempatnya menimba ilmu, ia mempelajari tentang alat sensor dan kemudian dibantu tiga orang temannya, dia mengembangkan alat yang kemudian dinamai Teksiban.

Kini, Nazriel berharap dengan menembus tingkat nasional dalam Lomba Pemuda Pelopor, ia berharap alat ciptaannya tersebut dapat diperbanyak sehingga dapat dipasang di beberapa titik wilayah rawan banjir.

“Saya ada kepikiran pas kelas XI tahun kemarin, itu pelajaran dari sekolah saya terkait arduno sensor, dari situ saya mikir kayanya buat itu saja cocok, bikin suatu pendeteksi banjir. Terus abis itu dipasang di pinggiran sini (bantaran Kali Ciliwung), kemudian tahun ini ada kegiatan pelopor coba diikutin dan sampai sekarang (tingkat Nasional),” ungkapnya.

Nazriel juga menyampaikan, alat Teksiban tersebut menggunakan tenaga surya, sehingga tak hanya bermanfaat tapi juga ramah lingkungan.

“Saya berhubung ikut di komunitas namanya Sinergi, di situ komunitas yang membahas ramah lingkungan terutama buat solar panel, dari situ saya manfaatin juga pakai solar panel,” tuturnya.

Sementara itu, Lurah Kampung Melayu, Anggar Harjuno Rakasiwi, mengatakan pihaknya akan terus mendukung Nazriel Efrizal. Ia menganggap Nazriel sebagai anak muda berbakat dari Kelurahan Kampung Melayu yang telah menciptakan alat pendeteksi banjir tersebut, mengingat beberapa wilayah Kelurahan Kampung Melayu merupakan wilayah rawan banjir.

“Tentu saja kami mendukung secara moril. Kemudian kami membantu memberikan sosialisasi kepada warga tentang manfaat dari alat tersebut dan juga kami ingin nanti Nazriel menjadi pelopor untuk pemuda-pemuda di Kampung Melayu, sehingga dapat memberikan inovasi-inovasi dan juga menjadi inspirasi untuk pemuda di Kampung Melayu, kami akan terus mendukung sampai ke tingkat nasional. Untuk dukungan alat tersebut kami akan menggandeng CSR untuk memperbanyak alat tersebut sehingga bisa bermanfaat untuk warga di Kampung Melayu khususnya, juga dapat bermanfaat untuk warga DKI Jakarta,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Ketua RW 07 Kelurahan Kampung Melayu, Abdul Majid. Ia mengatakan dengan adanya alat pendeteksi banjir yang diciptakan warganya yang juga anak remaja, ia merasa sangat bangga, karena alat tersebut dapat membantu banyak warga untuk menyelematkan barang-barang berharga ketika Kali Ciliwung meluap.

“Sangat positif, bagus, jadi masyarakat di sini antusiasnya tinggi, warga di sini sangat mendukung,” ucapnya. (AD)