Paparkan 8 Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting, Pemkot Intensifkan Kerjasama Lintas Sektor 

Jakarta Timur, (29/5/2024) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan penilaian kinerja delapan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting kabupaten dan kota terhadap Kota Administrasi Jakarta Timur. Pelaksanaan penilaian berlangsung secara virtual, di Ruang Pola Lantai 2 Blok A, Kantor Walikota, Rabu (29/5/2024). 

Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Kota Administrasi Jakarta Timur, Achmad Salahuddin, menjelaskan penilaian kinerja delapan aksi konvergensi merupakan wadah evaluasi untuk melihat sejauh mana cakupan dari penanganan upaya penurunan stunting atau tengkes yang ada di Jakarta Timur. 

"Alhamdulillah, sudah kita paparkan dan Jakarta Timur bersama stakeholder, CSR (Corporate social responsibility) hingga sarana ibadah terus mengintensifkan pencegahan stunting. Ini bagian dari evaluasi bersama dalam menargetkan generasi muda bangsa yang berkualitas," kata Achmad. 

Lebih lanjut ia menjelaskan, Jakarta Timur dalam penilaian mendapat komentar dan nilai yang sangat baik dari para tim penilai. Meski begitu, yang terpenting secara realita kasus stunting harus bisa diatasi hingga komunikasi, koordinasi, kolaborasi, dan komitmen semua pihak hingga terjadi penurunan angka stunting. Sebagai tanggung jawab bersama dalam menciptakan Generasi Emas 2045. 

Ia juga menegaskan, pihaknya akan terus meningkatkan cakupan layanan pada lokasi fokus intervensi yang memerlukan prioritas penanganan, penyediaan data terpilah untuk penerima bantuan sosial, dan pemberian kemudahan untuk mengakses data sasaran keluarga by name, by address, misal keluarga berisiko stunting. 

"Evaluasi lintas sektor dari tingkat kota hingga  kecamatan dan kelurahan serta peningkatan kemitraan dengan para kolaborator. Selain itu juga, perlunya peningkatan publikasi hasil pelaksanaan aksi konvergensi penurunan stunting melalui media sosial maupun media lainnya," imbuhnya. 

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Timur, Herwin Meifendy, mengakui adanya penurunan angka balita berisiko stunting dari upaya konvergensi yang dilakukan bersama. Menyusul dari lokasi fokus kelurahan terdapat satu lelurahan terbebas stunting. 

"Kelurahan Balimester patut diapresiasi zero stunting. Dan ini menjadikan motivasi serta contoh bahwa keseriusan Pemerintah Kota Jakarta Timur terhadap penurunan stunting," ungkapnya. (AJ)