Ikut Lomba TTG Nasional, Walikota Apresiasi Teknologi ‘Si Moncer’ Milik RW 06 Utan Kayu Selatan

Jakarta Timur, (28/6/2024) - Walikota Administrasi Jakarta Timur, M. Anwar, mengapresiasi keberhasilan RT 001 RW 06 Kelurahan Utan Kayu Selatan, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, yang mengikuti lomba Kampung Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat Nasional. Apresiasi itu disampaikan Walikota dalam peninjauan yang dilakukan, Jumat (28/6/2024).

Walikota menjelaskan, inovasi yang diciptakan warga RT 001 RW 06 Kelurahan Utan Kayu Selatan yakni menciptakan alat yang dapat mengatur komposisi air, dari potential of hydrogen atau ukuran konsentrasi ion hidrogen dalam air (PH) hingga kekeruhan. Alat tersebut berfungsi untuk budidaya ikan air tawar sehingga ikan yang dibudidaya berkualitas.

“Kalau saya lihat, ini teknologi yang bagus, awal terobosan, tinggal dikembangkan saja, itu dibuat untuk kapasitas akuarium atau kolam rumah, bagaimana kita buat kolam yang besar, tinggal ditambah kapasitas alatnya, ‘Si Moncer’ namanya, supaya bisa menjadi inspirasi bagi yang lain,” kata Walikota.

Ia juga menilai, ‘Si Moncer’ memiliki nilai ekonomis dari sisi efisiensi. Dia berharap teknologi ini bisa digunakan wilayah lainnya. 

“Mudah-mudahan orang berminat, supaya ketika memelihara ikan PH-nya stabil. Untuk lomba mudah-mudahan menjadi yang terbaik, kalau kita lihat alat ini sangat efisien, efektif, dan biaya perakitannya juga tidak terlalu mahal, mudah-mudahan menjadi awal Teknologi  Tepat Guna di wilayah Matraman ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Zulfikar Kusdarmawan, Ketua RT 001 RW 06, Kelurahan Utan Kayu Selatan, menyebutkan ‘Si Moncer’ merupakan alat Teknologi Tepat Guna yang diciptakan bersama timnya, untuk budidaya ikan, dan sudah dilakukan observasi. Selain untuk budidaya ikan tawar, juga dapat menjadi alat penyiraman urban farming yang berada di setiap sudut RT 001 RW 06 Kelurahan Utan Kayu Selatan. 

Alat ini membantu mengefisiensi kualitas air dan waktu penyiraman, hingga menghasilkan budidaya ikan maupun hasil tanaman urban farming yang berkualitas.

“Keunggulan ‘Si Moncer’ ini bisa diaplikasikan untuk skala kecil maupun skala besar. Jadi alat ini merupakan kontrol yang dapat kita monitoring dari jarak jauh sekaligus dapat kita akses dari jarak jauh. Tapi alat ini tidak menyampingkan pembangunan komunitas budidaya, jadi teknologi namun komunitas masih tetap terjaga. Jadi alat ini ngatur PH, kekeruhan air dan juga suhu air,” tandasnya. (AD)