Jakarta Timur, (26/7/2024) – Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Timur akan melakukan pembangunan saluran metode jacking di Jalan Jambore, Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, mulai 28 Juli 2024. Pembangunan akan dilakukan selama 125 hari atau diperkirakan hingga 29 November mendatang.
Saluran dengan metode ini dibangun untuk mengatasi genangan yang kerap terjadi di lokasi tersebut. Kawasan Jalan Jambore selalu tergenang dengan ketinggian 40-80 sentimeter saat hujan deras.
Dengan adanya pembangunan, maka lalu lintas di Jalan Jambore diperkirakan akan sedikit terhambat.
Ada empat titik lokasi penggalian di Jalan Jambore Cibubur dan dua titik di Jalan SMPN 147, pada titik penggalian rencananya akan dipasang besi baja untuk dilalui kendaraan.
Untuk pekerjaan jacking ini akan dilakukan penggalian lahan untuk titik Starting Pit dengan ukuran 4x6 meter dan Arriving Pit dengan ukuran 4x4 meter dengan kedalaman bervariasi antara 3,86 meter hingga 6,48 meter.
Panjang pipa jacking yang akan dipasang sepanjang 370 meter. Titiknya mulai dari tikungan dekat toko baja, di Jalan Jambore hingga ke SMPN 147. Materialnya menggunakan u-ditch 150x150 x 120 sentimeter (cm), box culvert ukuran120 x 120 x100 cm, u-ditch ukuran 80 x80 x120 cm dan ditambahkan pipa jacking dengan diameter 120 cm.
Adanya pembangunan saluran ini, pihak SDA bersama Kecamatan Ciracas sudah melakukan rapat teknis rencana pembangunan saluran air metode jacking, Kamis (25/7/2024) bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) bersama umit terkait lainnya, kemudian Jumat (26/7/2024) dilanjutkan Sosialisasi bersama warga di kantor kelurahan Cibubur dipimpin Camat Ciracas, Yus Wil Rasyid yang didampingin Plt Lurah Cibubur, Roni Abdullah.
Yus Wil Rasyid, menjelaskan rencana pembangunan saluran air melalui metode jacking perlu disosialisasikan karena berada di jalan utama, penghubung antar wilayah yang sangat aktif. Jalan ini setiap harinya dilintasi kendaraan dari arah Cibubur menuju Depok/Bekasi dan sekitarnya, maupun arah sebaliknya.
“Pembangunan saluran air ini memang sangat dinantikan warga, karena setiap hujan deras kawasan tersebut sering tergenang. Diharapkan pembangunan dilaksanakan sesuai jadwal agar aktivitas warga terutama pengguna jalan tidak terganggu,” kata Yus Wil Rasyid kepada tim Sudin Kominfotik Jakarta Timur, Jumat (26/7/2024).
Dengan adanya pembangunan saluran di lokasi tersebut, Yus Wil, mengimbau pelaksana proyek memasang rambu lalu lintas yang besar, mudah dilihat pengendara. Sementara saat pelaksaan penggalian, ia meminta petugas Dinas Perhubungan ikut membantu mengatur lalu lintas.
“Rambu dan banner informasi soal pembangunan saluran air ini harus dipasang di lokasi strategis. Seperti simpang Lapangan Tembak, Simpang Jambore, Jalan Taruna Jaya dan sejumlah titik lainnya,” ujarnya.
Rapat teknis juga dihadiri lintas sektor terkait, seperti Subdit Keamanan dan Keselamatan (Kamsel) Ditlantas Polda Metro Jaya, Dinas Sumber Daya Air DKI, dan Dinas Perhubungan DKI. Hadir juga Satwil Lantas Jakarta Timur, Suku Dinas (Sudin) Perhubungan, Sudin Bina Marga, Sudin Pertamanan dan Hutan Kota, Sudin Kominfotik, Sudin Pendidikan Wilayah II Jakarta Timur, serta unsur Satpol PP, kelurahan/kecamatan dan pihak terkait lainnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pembangunan Sudin Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur, Tengku Saugi Zikri, menjelaskan sistem jacking dipilih untuk meminimalisir dampak kepada masyarakat di sekitarnya.
“Sistem jacking anggaran lebih besar namun dampak pembangunan di masyarakat bisa diminimalisir dibanding pembangunan melalui penggalian secara terbuka,” kata Saugi. (JS)