Walikota Nilai Pelaksanaan PSN Belum Efektif

Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana memimpin rapat koordinasi (Rakor) Evaluasi Pelaksanaan Monitoring PSN-3M, di Ruang Pola Lantai 2 Blok A Kantor Walikota Jakarta Timur, Selasa (28/6). Rakor ini untuk mengevaluasi penanggulangan wabah penyakit demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Jakarta Timur.

“Saya sampaikan terima kasih kepada para unsur SKPD yang telah melaksanakan monitoring PSN 3M ke wilayah Kelurahan sesuai dengan Instruksi Walikota Nomor 08 Tahun 2016 tentang tim monitoring gerakan PSN 3 M Tingkat Kota Administrasi Jakarta Timur Catur Wulan kedua tahun 2016,” kata Walikota dalam sambutannya.

Menurut Walikota, kondisi wilayah Jakarta Timur berdasarkan data DBD yang dihimpun masih sangat memperihatinkan, yaitu dari bulan Januari hingga Juni 2016, kasus DBD di Jakarta Timur tertinggi di  Provinsi DKI Jakarta.

“ Melihat data yang ada dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dan Sudin Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur kondisi terakhir pertanggal 23 Juni 2016 sangat buruk. Kita menempati peringkat pertama  dengan nilai kasus DBD sebanyak 4.274 orang penderita dan 5 orang meninggal dunia. Ini sangat memperihatinkan,  saya minta harus lebih digalakkan para kader jumantik dan sosialisasi edukasi kepada masyarakat,” tegas Walikota .

Menurut Walikota,  semakin meningkat angka kasus DBD dari minggu ke minggu menunjukkan masih belum efektifnya pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) terhadap tujuh tatanan yaitu, Dirumah Tangga, Sekolah, Perkantoran, Fasilitas Umum, Tempat Penjual Makanan, Fasilitas Olah Raga Dan Fasilitas Kesehatan (Klinik dan Rumah Sakit).

“Saya mendapat informasi bahwa para kader jumantik hanya baru menyentuh tatanan rumah tangga dan fasilitas umum seperti  musholla, masjid atau gereja. Namun, pusat perbelanjaan hampir tidak pernah tersentuh begitu juga tatanan yang lainya. Untuk itu, melihat ini saya mengecam para kader jumantik untuk tidak hanya sekedar berikan data tembakan saja dan tidak ABS (Asal Bapak Senang) saja. Ini menyangkut nyawa orang jadi jangan main-main. Harus serius dan tidak ada rekayasa,” tegasnya.

Walikota meminta keseriusan kepada seluruh pihak untuk terus menggalakan pemberantasan sarang nyamuk. Dirinya juga meminta kepada SKPD terkait untuk memberikan masukan dan mengawasi pelaksanaan PSN di kelurahan-kelurahan.

“Target kita para kader Jumantik tidak lagi harus keliling ke rumah-rumah. Tapi mereka sebagai konsultan kesehatan membantu rekan-rekan dari puskesmas kelurahan, khususnya masalah penyakit demam berdarah,” ujarnya. (Ajid/Kominfomas JT)