Pemkot Jaktim Kembali Sidak Harga Dan Keamanan Pangan Pasar

Tim Jejaring Keamanan Pangan Pemerintah Kota Jakarta Timur kembali menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke PD Pasar Jaya Kramat Jati Jalan Raya Bogor Kelurahan Kramat Jati, Kecamatan Kramat Jati, Jumat (9/6). Kegiatan yang bertujuan melakukan pengawasan keamanan pangan dan kestabilan harga bahan pokok di pimpin langsung oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Jakarta Timur Syofian Thahir

Tampak mendampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Jakarta Timur Syofian Thahir Tim gabungan dari petugas Sudin Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan Jakarta Timur, Sudin Kesehatan Jakarta Timur, dan BPOM ini melakukan penyisiran terhadap beberapa komoditi yang di pantau diantaranya daging,ikan, telur, minyak, sayur, dan bawang serta makan olahan di PD Pasar Jaya Kramat Jati.

Syofian mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk memastikan kestabilan harga pangan di pasar. Selain itu, sidak ini sebagai bentuk pengawasan keamanan bahan pangan yang dijual di Pasar Jaya Kramat Jati.

 “Kita melakukan evaluasi kestabilan harga bahan pokok di pasaran,  Serta memastikan tidak ada kandungan zat-zat berbahaya yang dapat merugikan masyarakat,” katanya.

 Menurutnya, mengenai harga keseluruhan masih dalam posisi stabil, hanya saja adanya kenaikan harga pada Bawang Putih yang mencapai Rp. 60.000 hingga 70.000 ribu perkilogram.

 “Harga bahan pokok hingga saat ini masih dalam kondisi stabil, tidak adanya lonjakan yang tinggi, kenaikan harga hanya bawang putih saja diduga adanya keterlamabatan suplyer sehingga harga bawang putih menjadi naik,” ujarnya.

 Dijelaskan Syofian, selain meninjau kestabilan harga bahan pokok. Dirinya bersama tim ketahanan pangan melakukan pengawasan keamanan pangan, sebanyak 22 sampel bahan pangan yang diuji di laboratorium dan petugas akan menindak tegas jika terbukti ada kandungan zat berbahaya pada bahan pangan tersebut.

“Nanti kita akan lakukan tindakan sesuai prosedur peraturan daerah. Kita akan tarik barangnya dan kita beri peringatan juga kepada penjualnya,” tegasnya.

Sementara itu Kepala Suku Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan Jakarta Timur Agung Priambodo mengatakan, dalam sidak aman pangan ini merupakan kegiatan rutin. Disamping untuk melindungi masyarakat juga upaya edukasi bagi para pedagang agar berjualan dengan sesuai prosedur.

“Sebanyak 64 sampel diambil dari setiap pasar, antara lain 20 bahan makanan dari hasil perikanan, 20 bahan makanan hasil peternakan dan 24 bahan makanan hasil pertanian kita jadikan sampel dari lima pasar. Alahamdulillah, hingga saat ini masih dalam kondisi negatif, hanya saja ditemukan formalin terhadap mie kuning bogor,” katanya.