Produk IKM Di Jaktim Akan Diseleksi Agar Dapat Masuk Minimarket

Sebanyak 100 pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) bidang makanan dan minuman yang ada di Jakarta Timur akan diseleksi untuk agar produk mereka dapat masuk ke minimarket. Mereka akan menjalani tes uji kelayakan yang dilakukan Sudin Perindustrian dan Energi Jakarta Timur, awal Juni 2015.

Menurut Kepala Seksi IKM Sudin Perindustrian dan Energi Jakarta Timur M. Syahroni, tujuan diadakan uji seleksi tersebut yaitu untuk memilih produk makanan dan minuman yang berkualitas. Pemenangnya akan diberi kesempatan memasarkan produk IKM mereka melalui minimarket.

"Kita ingin IKM skala kecil memiliki kualitas sehingga bisa mendapat tempat di minimarket, rencananya ada 100 IKM binaan yang akan kita seleksi awal Juni mendatang," ujar Roni, saat dihubungi, Rabu (11/3).

Dikatakan Roni, nantinya uji seleksi IKM makanan dan minuman yaitu uji kualitas kemasan produk, uji kualitas bahan pembuatan produk dan uji kesehatan produk. Selain itu pelaku IKM yang mendaftar sebagai peserta uji seleksi diwajibkan memiliki izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT).

"Produk IKM akan kita uji terlebih dahulu yaitu kemasan, kualitas dan kesehatan. Selain itu pelaku IKM juga harus memilik izin PIRT,” jelasnya.

Ditambahkannya, program uji seleksi produk IKM masuk minimarket adalah program tahunan dari Sudin Perindustrian dan Energi Jakarta Timur. Menurutnya, memasuki MEA awal 2015 produk IKM harus bisa berkompetisi dengan produk luar.

"Kita sudah masuk MEA awal tahun ini, karena itu kita mendorong agar IKM makanan dan minuman skala rumah tangga harus mampu bersaing dengan produk dari luar," ujar Roni.

Namun diakuinya Roni, hal itu bukan tanpa kendala, untuk menciptakan IKM makanan dan minuman yang berkualitas harus terus dilakukan pelatihan dan sosialisasi kepada pelaku IKM. Menurutnya, selama ini produk IKM sering ditolak oleh mini market dengan alasan kualitas dan tidak layak jual.

"Salah satu cara meningkatkan kualitas IKM makanan dan minuman kami memberikan pelatihan dan sosialisasi pada pelaku IKM di wilayah," jelasnya. (Rodin Daulat/Kominfomas JT)