Ketua TP PKK Jaktim: Masa Depan Anak Tanggung Jawab Bersama

Pesatnya perkembangan teknologi informasi modern, dapat berdampak pada perkembangan anak. Untuk itu para orang tua diharapkan dapat selalu memberikan pendampingan kepada anak-anaknya, sehingga pengaruh negatif dapat ditangkal.

“Kita harus mendampingi sebisa mungkin putra-putri kita dalam informasi yang modern ini dimana begitu mudah informasi atau kebudayaan asing masuk ke Indonesia,” kata Ketua TP PKK Jakarta Timur Siti Syamsiah, saat Seminar Mendidik Anak dengan Cinta Bersama Kak Seto, di Ruang Serba Guna Blok C Kantor Walikota Jakarta Timur, Senin (16/3).

Menurutnya, masa depan anak-anak merupakan tanggung jawab bersama. Untuk itu dirinya menyambut baik seminar yang menampilkan Kak Seto sebagai pembicara, karena dapat menambah pandangan dan wawasan terhadap permasalahan dunia anak.

“Mari manfaatkan kesempatan ini untuk bertanya mengenai berbagai perkembangan masalah anak,” kata Syamsiah, dihadapan para peserta seminar.

Asisten Kesejahteraan Masyarakat Jakarta Timur Ibnu Hajar mengatakan, anak merupakan masa depan bangsa. Merekalah yang kelak akan meneruskan pembangunan dan perjuangan bangsa ini.

“Anak adalah masa depan bangsa ini oleh karena itu anak-anak harus di jaga dan pelihara, jangan disia-siakan,” kata Ibnu dalam sambutannya yang mewakili Walikota Jakarta Timur.

Anak-anak menurut Ibnu,  harus mendapatkan pendidikan sejak dini, untuk bekal hidup mereka kelak. Pendidikan tersebut, baik didapatkan dari lingkungan keluarga maupun sekolah.

Selain pendidikan umum, anak-anak juga harus dibekali pendidikan agama. “Didik anak-anak kita dengan ilmu agama yang kuat sehingga menjadi anak yang soleh dan soleha sesuai dengan yang diharapkan bersama,” tukas Ibnu.

Sementara itu Seto Mulyadi atau akrab dipanggil Kak Seto, menekankan pentingnya pendidikan bagi anak-anak. Pendidikan secara umum didapatkan anak-anak di sekolah mereka.

Sekolah sebagai tempat untuk mendapatkan pendidikan, sedapat mungkin harus nyaman bagi anak-anak. Tidak sedikit kasus kekerasan terhadap anak, terjadi di lingkungan sekolah yang seharusnya aman dan nyaman bagi mereka.

Untuk itu Kak Seto meminta para peserta yang hadir agar ikut menciptakan sekolah yang ramah untuk anak-anak. “Jika terjadi kekerasan terhadap anak, jangan pernah menyalahkan mereka. Tapi yang perlu kita salahkan adalah sekolahnya,” kata Kak Seto. (Puji/Kominfomas JT)