Sudin Dukcapil Gelar Operasi Biduk Di Rusunawa Griya Tipar Cakung

Sudin Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Jakarta Timur mengadakan operasi Bina Kependudukan (Biduk) di Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Griya Tipar Cakung, Kelurahan Cakung Barat, Kecamatan Cakung, Sabtu (13/6). Sekitar 50 petugas dikerahkan untuk melayani penghuni rusun yang ingin mengurus admnistrasi kependudukan seperti KTP, akte kelahiran dan keterangan domisili sementara (KDS).

“Operasi Biduk ini sangat diminati warga penghuni rumah susun, karena dilakukan secara jemput bola, yaitu warga dilayani langsung di tempat tinggalnya,” kata Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana, saat meninjau operasi Biduk.

Menurutnya, operasi Biduk ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 116 Tahun 2015 tentang Pengendalian Arus Mudik/balik Dalam rangka Idul Fitri Tahun 2015 M/1436 H. Operasi Biduk ini tambahnya, sebagai upaya pembinaan kepada masyarakat tentang arti pentingnya admnistrasi dan sebagai usaha untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap peraturan admnistrasi kependudukan.

“Kegiatan ini juga sekaligus sebagai upaya pengendalian arus urbanisasi di Provinsi DKI Jakarta dalam rangka menuju Jakarta yang aman dan nyaman,” kata Walikota.

Walikota mengatakan, Jakarta Timur termasuk kaegori daerah padat. Saat ini jumlah penduduk yang terdaftar mencapai 2.864.170 jiwa, dengan luas wilayah 188,9 km2, maka tingkat kepadatan sebesar 15.220 jiwa/km2. “Kepadatan ini dapat dengan cepat meningkat, seiring dengan tingginya arus migrasi masuk dari luar daerah ke Jakarta Timur,” ujarnya.

Maka untuk mengendalikan penduduk tersebut, maka dilakukan operasi Biduk dengan sasaran penduduk tetap maupun tidak tetap (WNI dan WNA) yang tinggal di rumah kontrakan/kos, rumah susun, apartemen, pekerja home industri dan tempat penampungan/penyalur tenaga kerja. Selain itu sasaran Biduk juga pemukiman padat penduduk yang duiduga sebagai kantong-kantong pendatang yang disinyalir masih banyak yang belum mematuhi peraturan,” kata Walikota.

Kasudin Dukcapil Jakarta Timur Ahmad Fauzi mengungkapkan, pihaknya mengerahkan satu unit mobil pelayanan keliling dan sedikitnya 50 petugas untuk kelancaran operasi Biduk di Rusunawa Griya Tipar Cakung. “Operasi Biduk ini merupakan operasi rutin, namun lebih diintensifkan saat menjelang dan sesudah hari Raya Idul Fitri,” ujarnya.

Menurut Fauzi, operasi Biduk meruapakan upaya untuk mengendalikan jumlah penduduk, sekaligus memberikan sosialisasi pentingnya administrasi kependudukan. “pada kegiatan operasi Biduk ada sosialisasi kependudukan bagi masyarakat dan pelayanan administrasi kependudukan bagi masyarakat yang membutuhkan, seperti pembuatan KTP, akte kelahiran dan keterangan domisili sementara,” ujarnya.

Terkait lokasi operasi Biduk di rumah susun, menurut Fauzi merupakan sudah menjadi kebijakan Gubernur Provinsi DKI Jakarta. “Dalam rangka tertib hunian, KTP penghuni rusun harus sesuai tempatnya tinggal,” ujarnya.

Menurut Fauzi, para penghuni rusun harus ber-KTP setempat. “Jadi yang masih ber-KTP wilayah lain harus membuat KTP dengan alamat rusun itu berada. Operasi ini juga akan kami lakukan di rusun-rusun lainnya di Jakarta Timur,” kata Fauzi.

Sementara itu, Moody J. Prang, Ketua RW 10 Kelurahan Cakung Barat mengatakan, Rusunawa Griya Tipar Cakung terdiri 1.000 unit hunian yang terbagi dalam 10 blok. Tiap blok terdiri dari 1 RT.

“Saat ini jumlah kepala keluarga (KK) di  Rusunawa Griya Tipar Cakung mencapai 989 KK dengan jumlah penduduk sekitar 3.500 jiwa,” kata Moody yang telah 7 tahun menjadi RW tersebut.

Moody mengatakan, sebanyak 80 persen penduduk yang ada tersebut, telah mengantongi KTP dengan alamat Rusunawa Griya Tipar Cakung. Maka dengan adanya Operasi Biduk ini warga menurut Moody sangat gembira.

“Pelayanan secara jemput bola ini sangat membantu warga, karena mereka tidak perlu lagi datang dan antri di kantor kelurahan,” ujarnya. (Rodin Daulat/Kominfomas JT)