Naik Sepeda, Wagub Sambangi Lokasi Rawan Konflik Di Jaktim

Dengan menaiki sepeda, Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat bersama istrinya, Heppy Farida, menyambangi lokasi-lokasi rawan konflik atau tawuran di wilayah Jakarta Timur, Sabtu malam (20/6). Ikut dalam kegiatan ini, Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana, para pejabat Pemprov DKI Jakarta dan anggota Komite Sepeda Indonesia (KSI) Jakarta Timur.

“Memang sengaja habis sholat tarawih tadi, kita gowes ke tempat-tempat atau titik-titik yang ada konflik atau tawuran,” kata Djarot.

Sebelum keliling, Wagub dan istri berkumpul di Kantor Walikota Jakarta Timur, Jl. Dr. Sumarno, Pulogebang. Rombongan berangkat pukul 21.45, dengan titik sasaran pertama kawasan Kampung Jembatan, RW 01 Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung.

Setelah memberikan bantuan kepada warga dan melakukan dialog singkat, Wagub bersama rombongan melanjutkan perjalanannya ke RW 14 Kelurahan Klender, Kecamatan Duren sawit yang jaraknya sekitar 1 km dari Kampung Jembatan. Warga dari dua wilayah ini, kerap terlibat tawuran,

Selanjutnya, Wagub dan rombongan kembali menyusuri Jl. I Gusti Ngurah Rai menuju kawasan Kebon Singkong, RW 01 Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit. Warga Kebon Singkong sendiri kerap, berseteru dengan warga Cipinang Jagal, Kelurahan Cipinang, Kecamatan Pulogadung.

Dalam pertemuan yang dilakukan di bawah tenda yang didirikan di atas jembatan Kali Sunter yang kerap menjadi medan tawuran, dihadapan Wagub perwakilan warga menyampikan komitmennya untuk menghentikan tawuran.

“Mereka sudah ada kesepakatan damai, tidak mau tawuran lagi, apalagi ini bulan suci Ramadhan,” kata Wagub.

Lewat kegiatan silaturahmi sahur bersama warga ini, menurut Wagub, pihaknya ingin memahami persoalan yang terjadi di masyarakat. “Inilah fungsi kita supaya bisa berdialog dengan mereka dan memahami apa sih persoalannya,” kata Djarot.

Menurut Wagub, salah satu yang disampaikan warga yaitu masalah masih kurangnya ruang terbuka hijau (RTH). Akibatnya, banyak anak-anak muda tidak memiliki ruang untuk mengekspresikan potensi yang dimilikinya.

“Maka kita mencari jalan agar energi mereka itu tersalurkan, buka tersalurkan dengan cara tawuran karena akan merugikan mereka juga,” kata Djarot.

Wagub pada kesempatan ini secara tegas akan menindak para provokator atau warga yang melanggar kesepakatan damai. Menurutnya, kesepakatan damai yang sudah dibuat bersama harus dijaga, jangan sampai diciderai atau dilanggar.

“Kalau dilanggar kita akan cari siapa provokatornya. Kita akan cari betul dan akan ditangkap. Kita akan proses. Masyarakatnya sudah baik kok, jangan dikompor-kompori,” tegasnya. (Rodin Daulat/Kominfomas JT)