Tim Jejaring Keamanan Pangan Kota Administrasi Jakarta Timur berhasil menemukan bahan makanan yang mengandung formalin dari pedagang di Pasar Rawamangun, Pulogadung, Selasa (7/7). Makanan itu pun langsung disita dari tangan para padagang untuk ditelusuri asal usulnya.
Inspeksi menadadak (Sidak) Tim Jejaring Keamanan Pangan ke pasar dan supermarket ini dalam rangka melindungi masyarakat dari peredaran produk makanan yang tidak memenuhi persyaratan keamanan, mutu dan label pangan.
“Dari 22 sampel yang diambil di Pasar Rawamangun tercatat ada 4 sampel tahu yang mengandung formalin setelah dilakukan uji laboratorium,” kata Wakil Walikota Jakarta Timur H. Husein Murad, saat memimpin sidak.
Sidak ini melibatkan sekitar 100 petugas gabungan dari unsur Sudin Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan Jakarta Timur, Satpol PP, Kelurahan, Kecamatan, Polri, dan unit terkait lainnya. Satu per satu, sampel makanan diambil dari pedagang di pasar tersebut.
Tercatat ada 22 sampel dari 8 jenis komoditi yang diperiksa petugas. Setelah diperiksa di laboratorium, 4 bungkus tahu Bandung, Cina, Gepeng, dan tahu Inul positif mengandung formalin.
"Tahu yang mengandung formalin itu disita aparat kepolisian untuk dilakukan penyelidikan, termasuk untuk menelusuri pemasok tahu tersebut," ujar Iwan Indrianto, Kepala Seksi Pertanian Sudin Kelautan Peternakan dan Ketahanan Pangan Jakarta Timur.
Agus (49), salah seorang pedagang tahu mengatakan, tahu Cina dan Inul yang dijualnya dipasok dari Bogor, Jawa Barat. Kemudian tahu Susu dan tahu Bandung dipasok dari Senen, Jakarta Pusat.
Ia mengaku tidak tahu kalau tahu yang dijualnya mengandung formalin. Pengiriman barang dilakukan oleh distributor bernama "Gareng" setiap pukul 02.00-04.00 dini hari.
"Setiap hari saya menerima satu bak (100 biji-red) dari Bogor. Selama ini tidak ada masalah dalam penjualan tahu," ujar Agus.
Selain di Pasar Rawamangun, tim juga melakukan sidak ke pasar swalayan Tip Top, masih di kawasan Rawamangun, Pulogadung. Namun petugas di lokasi ini tidak menemukan bahan makanan yang mengandung bahan berbahaya. (Jonatan/Kominfomas JT)