Wakil Walikota Jakarta Timur Husein Murad memberikan apresiasi kepada petugas pemadam kebakaran (Damkar) yang dengan penuh dedikasi selalu siaga memberikan pelayanan kepada masyarakat. Walaupun dalam suasana hari Raya Idul Fitri, mereka tetap bertugas seperti biasa berjaga di pos-pos Damkar yang ada di Jakarta Timur.
“Mereka tidak ada istilah libur selama Lebaran. Ini bentuk kesiagaan yang saya apresiasi,” kata Wakil Walikota, saat melakukan inspeksi mendadak ke Pos Damkar di Kantor Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Jl. Matraman Raya, Kamis siang (16/7).
Husein mengaku kedatangannya ke Pos Damkar untuk melihat sejauh mana kesiapan petugas selama libur Lebaran. Tidak hanya mengecek petugas yang piket, dirinya juga menanyakan langsung kesiapan peralatan dan sarana pendukung yang ada.
“Saya harus cek, apakah petugas ada di tempat. Jangan sampai kosong,” ujarnya.
Menurutnya, dari 37 petugas piket di Pos Damkar Matraman, saat diabsen seluruhnya hadir. Selain itu, peralatan pemadam kebakaran, mobil pemadam dan airnya juga dalam keadaan siaga 24 jam.
“Seluruhnya harus dicek benar para petugas sudah siap. Jangan sampai bila ada panggilan kebakaran tanki airnya kosong atau mobilnya mogok dijalan,” kata Husein.
Sementara itu Ahmad Saiful Kahfi, Kepala Seksi Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat, Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur mengatakan, petugas Damkar harus siaga di pos-posnya masing-masing selama libur Lebaran. Hal ini menurutnya sudah menjadi hal yang biasa bagi petugas Damkar.
“Saat hari raya kami sudah biasa berlebaran di Pos Damkar,” kata Ahmad yang saat sidak Wakil Walikota sedang piket bersama anak buahnya.
Selain berlebaran di pos masing-masing, para petugas Damkar mengenal tradisi mudik Lebaran. Namun menurut Ahmad, semua itu sudah tuntutan tugas yang mereka emban sebagai petugas Damkar.
“Kita harus selalu siaga 1x24 jam. Siapa pun yang menbutuhkan petugas kebakaran, kami selalu siap,” tuturnya.
Menurutnya, di wilayah Jakarta Timur tercatat ada 160 petugas Damkar. Dari jumlah tersebut, ada 11 petugas yang mengambil cuti Lebaran.
“Para petugas tersebut tersebar di 19 pos dan 6 sektor Damkar yang ada di Jakarta Timur,” ujarnya.
Setiap posnya, siaga sebanyak 3-4 petugas dan satu mobil Damkar. Mereka selalu siap bila ada panggilan tugas dalam mengatasi kebakaran selama libur Lebaran tahun ini.
“Sistem kerja kami, dua hari masuk, satu hari menjadi cadangan bila ada kebutuhan darurat,” ujarnya.
Menurut Ahmad, bila menjadi petugas Damkar harus siap menghadapi berbagai resiko kerja, termasuk saat masyarakat lainnya sedang liburan Lebaran, mereka tetap masuk kerja. “Kebakaran tidak mengenal istilah hari libur. Kapan saja bisa terjadi dan harus cepat tertanggulangi,” kata Ahmad.
Terlebih lagi, Jakarta Timur termasuk rawan kebakaran. Rata-rata sebulan terjadi 90 kasus kebakaran atau seharinya 3 kali kebakaran. “Kebakaran umumnya disebabkan korsleting listrik,” tukasnya. (Rodin Daulat/Kominfomas JT)