SEJARAH KELURAHAN MALAKA SARI
Untuk mengenal suatu area/wilayah tempo dulu mulailah dengan menelusuri sungai. Sebab sungai (muara, setu dan rawa adalah) penanda navigasi di daratan. Pada sisi-sisi sungai (muara, setu dan rawa) inilah bermula kampung-kampung kecil. Sungai tidak hanya digunakan untuk modal transportasi tetapi juga menjadi sumber air minum, juga sumber ikan. Sungai juga digunakan untuk pertahanan. Sungai juga menjadi sumber irigasi dengan membuat kanal. Itulah arti penting sungai di dataran rendah (yang dekat ke laut). Dalam perkembangannya, dibangun kanal dengan menyodet sungai Sunter di Pulo Gadung dan mengalirkannya ke Batavia dengan membangun kanal (disebut kanal Sunter). Kanal ini awalnya untuk modal transportasi tetapi kemudian menjadi fungsi drainase. Sejak itulah jalur kanal Sunter dan sungai Sunter semakin ramai yang pada gilirannya orang-orang Eropa/Belanda mulai memasuki wilayah pedalaman (untuk membangun pertanian tanaman ekspor). Dengan semakin ramainya arus orang ke hulu atau sebaliknya ke hilir, mulai terbentuk jalan darat dari Poelo Gadoeng ke pertemuan sungai Cipinang dan sungai Sunter (hingga lebih jauh ke hulu). Di dua sisi sungai Ciliwung juga terbentuk jalan darat (sisi barat dan sisi timur).
Tahun 1682 Pada perkembangan lebih lanjut, antara jalan darat sisi timur sungai Ciliwung (di benteng Mester Cornelis, di sekitar Berlan yang sekarang) dan jalan darat sisi timur sungai Sunter (pertemuan sungai Cipinang dan sungai Sunter) terbentuk jalan penghubung yang mana di atas sungai Sunter dibangun jembatan. Jembatan ini dibangun oleh pemilik lahan (keluarga Klender).
Nama kampung tempo dulu, kini menjadi nama kelurahan dan kecamatan di Jakarta Timur: Duren Sawit. Kecamatan yang dibentuk tahun 1993 ini terdiri dari tujuh kelurahan, yakni: Pondok Bambu, Pondok Kelapa, Pondok Kopi, Malaka (Jaya dan Sari), Klender dan Duren Sawit. Keluruhan-kelurahan ini sebelumnya ada yang masuk kecamatan Jatinegara, kecamatan Bekasi Barat dan kecamatan Pondok Gede.
Nama kampung Malaka merujuk pada perkampungan orang yang berasal dari Malaka. Namun untuk tiga nama kampung Pondok Bambu, Pondok Kopi dan Pondok Kelapa sesuai namanya untuk mengidentifikasi nama kampung: terdapat pondok di kebun kopi, pondok di kebun kelapa dan pondok di hutan bambu.
Sewaktu Kecamatan Duren Sawit dibentuk pada tahun 1995 Kelurahan Malaka Jaya dan Kelurahan Malaka Sari belum terbentuk, yang ada hanya Kelurahan Malaka. Pada tahun 1997 barulah, kelurahan Malaka dimekarkan menjadi Kelurahan Malaka Jaya dan Kelurahan Malaka Sari. Kelurahan Malaka Sari ini berbatasan dengan Kelurahan Penggilingan, Cakung di sebelah utara, Kelurahan Duren Sawit dan Klender, Duren Sawit di sebelah barat, Kelurahan Malaka Jaya, Duren Sawit dan Pondok Kopi, Duren Sawit di sebelah timur dan Kelurahan Pondok Kelapa, Duren Sawit di sebelah selatan.