Budidaya tanaman Anggrek tengah digalakkan di Kecamatan Pasar Rebo. Camat Pasar Rebo, Mujiono, mengatakan, budidaya Anggrek ini berangkat dari Peraturan Daerah DKI Jakarta Tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi.

Dalam Perda tersebut tercantum di Bagian Keempat Puluh Dua, Kecamatan Pasar Rebo, Pasal 542 terkait Tujuan Penataan Ruang Kecamatan Pasar Rebo, salah satunya pada poin (d) yakni Terwujudnya pengembangan kegiatan pertanian pada budidaya pertanian dan tanaman hias di kawasan selatan jalan lingkar luar.

"Dengan dasar itulah kita saat ini tengah menggalakkan program penanaman tanaman Anggrek di semua wilayah di Pasar Rebo. Tanaman Anggrek kita jadikan ikon di wilayah Pasar Rebo," kata Mujiono, Selasa (12/10/2021).

Dalam rangka menjadikan wilayah Kecamatan Pasar Rebo sebagai Kampung Anggrek, Mujiono meminta kepada seluruh pegawainya untuk satu orang menanam satu pohon Anggrek. Mulai dari pegawai Kelurahan, Kecamatan, Puskesmas, hingga sekolah-sekolah.

Baginya, dengan penanaman serentak seluruh pegawai ini dapat menjadi budidaya Anggrek dan juga berpeluang menjadi budidaya agrobisnis yang memiliki nilai ekonomi, sehingga bisa diikuti masyarakat untuk budidaya sekaligus menjual.

"Tanaman tersebut bisa ditanam di tempat kerjanya masing-masing atau bisa ditanam di kantor Kelurahan/Kecamatan," lanjut Mujiono.

Ke depannya, Ia berharap akan menciptakan agrowisata Anggrek, memiliki pusat pembibitan Anggrek, menggelar Festival Anggrek di wilayah Kecamatan Pasar Rebo. Sebab, saat ini sudah disiapkan lahan seluas 4,700 m2, Jalan H. Serih Kelurahan Kalisari untuk dijadikan pusat pembibitan hingga penelitian Anggrek.

Selain itu, sudah ada tiga Kelurahan di wilayah Kecamatan Pasar Rebo yang melakukan penanaman Anggrek. Diantaranya, Kelurahan Gedong (1.000 pohon Anggrek), Kelurahan Baru (3.000 pohon Anggrek), dan Kelurahan Pekayon (500 pohon Anggrek).

“Mereka (masing-masing Kelurahan tersebut) umumnya membentuk Kelompok Tani di tingkat RW,” tutupnya. (JS)

Foto Dok. Kecamatan Pasar Rebo