Belum Ada Obatnya, Walikota Jaktim Komitmen Cegah HIV/AIDS

Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana menyampaikan komitmennya untuk mencegah penyebaran penyakit HIV/AIDS. Pasalnya, penyakit tersebut sampai saat ini belum ada obatnya.

Terkait hal itu, Pemkot Jakarta Timur terus melakukan beberapa upaya dalam memberikan informasi dan sosialisasi kepada warga Jakarta Timur tentang bahayanya penyakit HIV/AIDS. “Pengidap penyakit HIV/AIDS ini tiap tahun semakin meningkat,” kata Bambang, saat membuka penyuluhan bahaya Narkoba, Program BPJS/KIS Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) Kelurahan Pulogebang, di Ruang Serba Guna Blok C Kantor Walikota Jakarat Timur, Sabtu (17/1).

Selain belum ada obatnya, tingginya kasus HIV/AIDS disebabkan banyaknya tempat hiburan seperti diskotik, kafe dan penggunaan jarum suntik yang dilakukan secara bergantian saat mengkonsumsi narkoba. “Hubungan intim bukan dengan pasangannya menjadi beberapa faktor utama penyebab meningkatnya penyebaran penyakit HIV/AIDS di Kota Jakarta,” kata Walikota.

Menurutnya, penyakit HIV/AIDS ini sangat mengerikan karena sampai detik ini belum ada obatnya. Yang ada hanya obat untuk memperlambat saja namun tidak bisa disembuhkan dan itupun harganya sangat mahal sekali. “Untuk yang sudah stadium satu saja minimal harus menyiapkan uang satu juta untuk membeli obatnya, untuk, jika sudah stadium empat sedikitnya harus punya uang tujuh sampai sepuluh juta untuk setiap membeli obatnya tetapi penyakitnya tidak bisa disembuhkan. Sangat mengerikan selain tidak bisa disembuhkan juga membuat keuangan menjadi terkuras oleh penyakit HIV/AIDS ini,” papar Bambang.

Bambang berharap, agar warga Jakarta Timur jangan sampai terjerumus pada dunia pergaulan bebas, terutama sebagai orang tua harus terus memantau atau memonitor pergaulan anak anaknya.  “Jangan sampai anak kita salah pergaulan mengkonsumsi narkoba dan terus lakukan komunikasi kepada anak sebagai upaya pencegahan dan mengontrol anak kita dalam pergaulan diluar rumah,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris KPA Kota Administrasi Jakarta Timur, Deddy Samsudi, mengatakan, pihaknya sudah melakukan beberapa upaya dalam penanggulangan penyebaran penyakit HIV/AIDS, dan terus berupaya menekan jumlah pengidap HIV/AIDS agar tidak semakin bertambah banyak.

“Kita sudah lakukan beberapa upaya baik memberikan informasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya penyakit HIV/AIDS ini, bahkan beberapa waktu lalu kita sudah mengundang para pengelola café dan pemilik rumah panti pijat tradisional yang ada di Jakarta Timur untuk diberikan arahan dan pemahaman tentang bahaya penyebaran penyakit HIV/AIDS,” papar Deddy.

Deddy berharap, warga Jakarta Timur jangan sampai terjerumus pada pergaulan bebas dan dapat menghindari tempat hiburan malam seperti diskotik, kafe malam dan tempat lainnya yang disinyalir banyaknya penyebaran penyakit HIV/AIDS melalui jarum suntik secara bersamaan dalam mengkonsumsi Narkoba dan melakukan hubungan itim berganti ganti pasangan.

“Saya berharap bagi warga masyarakat Jakarta Timur dapat melakukan kegiatan yang positif dan menghindari pergaulan bebas dunia malam, dan bagi para pengelola cafe atau diskotik agar memperhatikan betul bahaya penyebaran HIV/AIDS ini, jika perlu buka usaha lain yang lebih aman,” tukas Deddy.   (Idham/Kominfomas JT)