16 Anak Terindikasi Stunting Ikuti Pos Gizi di Kantor Lurah Pulogadung

Jakarta Timur, (22/9/2023) - Jajaran Kelurahan Pulogadung bersama Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur menggelar pos gizi untuk balita terindikasi stunting di Aula Kantor Lurah Pulogadung, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (22/9/2023).

Plt. Lurah Pulogadung, Husain, mengatakan kegiatan pos gizi tersebut melibatkan 16 balita yang di antaranya 13 anak terindikasi stunting dan 3 anak lainnya berisiko stunting. Pos gizi tersebut memberikan makanan gizi seimbang setiap harinya secara rutin selama 3 bulan yang bekerjasama dengan Corporate Social Responbility (CSR), penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan anak.

“Pemberian makanan, edukasi untuk orang tua sehingga mengerti dan paham tentang gizi anak, dan kita terus berlanjut sampai 3 bulan. Setiap 10 hari kita evaluasi, tentang pertumbuhan balita dari program penanganan stunting ini. Totalnya yang terindikasi stunting ada 13, namun ada yang kita intervensi 3 balita, jadi semuanya 16, karena kalau 3 balita ini tidak kita intervensi khawatir stunting,” katanya.

Kegiatan pos gizi sudah berjalan selama enam bulan. Pada awalnya, ada 18 balita terindikasi stunting dan 5 balita telah dinyatakan tidak stunting. Namun, dalam perjalanan tiga balita lagi terindikasi stunting sehingga total ada 16 anak. 

“Sudah berjalan 6 bulan, progresnya sudah ada, sudah ada yang tidak stunting, tapi ditemukan kasus stunting baru pindahan dari wilayah lain, makanya dari 18 anak kita masih 16 karena ada kasus stunting baru, dari 18 itu sudah ada yang lulus 5 anak,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Satuan Pelaksana Usaha Kesehatan Masyarakat (Kasatpel UKM) Puskesmas Kecamatan Pulogadung, Ammy FM, menyampaikan sebagian besar dari 16 balita mengalami pertumbuhan tinggi badan dan berat bedan setelah dijalankan pos gizi tersebut. 

Pos gizi menyajikan menu makanan seimbang seperti nasi, lauk hewani, lauk nabati dan sayur, juga Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yakni susu dan telur setiap harinya. Ia menyebutkan program pos gizi saat ini sudah memasuki sesi kedua yang di mana 3 bulan sebelumnya sudah berhasil mengembalikan kesehatan anak sebanyak 5 anak.

“Alhamdulillah program pos gizi pertama berhasil, lanjut dengan tiga bulan kedua, jadi ini sesi kedua kita sudah berjalan 10 hari. Nanti kita selesaikan tiga bulan ke depan, ini semua berkat usaha dari ASN (Aparatur Sipil Negara) hingga kader PKK dalam menangani stunting,” tuturnya. 

Sutriyah, ibu dari Muhammad Raka (4th) yang terindikasi stunting mengaku, anaknya telah mengikuti program pos gizi selama 4 bulan, lantaran berat badan dan tinggi badan anaknya tidak sesuai dengan umurnya. Namun setelah mengikuti pos gizi saat ini anaknya mengalami penambahan berat badan dan tinggi badan.

“Alhamdulillah berkat pos gizi ini anak saya berat badannya cendrung mengalami peningkatan,” ungkapnya. (AD)