Pemkot Jakarta Timur Ajak Ratusan Tomas dan Toga di Duren Sawit Bersinergi Turunkan Stunting

Jakarta Timur, (8/11/2023) - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur terus berupaya meminimalisir angka stunting. Langkah itu terus dilakukan dengan bersinergi bersama seluruh lapisan termasuk menggandeng para tokoh agama (toga) dan tokoh masyarakat (tomas).

Sinergitas diwujudkan dalam roadshow sosialiasi percepatan penuntasan angka stunting Baznas Bazis Kota Jakarta Timur bagi para tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kecamatan Duren Sawit. Kegiatan dibuka langsung Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Timur, Kusmanto, di Ruang Serbaguna Kantor Kecamatan Duren Sawit, Rabu (8/11/2023). 

“Penanggulangan permasalahan stunting menjadi keseriusan Kota Jakarta Timur. Kita inginkan keterlibatan para tokoh agama dan masyarakat untuk berpartisipasi aktif untuk menuntaskan stunting. Jika ulama dan umaro bersatu dipastikan seluruh permasalahan dapat terselesaikan baik dalam menyejahterakan masyarakatnya," kata Kusmanto.

Menurutnya, dalam menghadapi permasalahan stunting diperlukan kesabaran untuk mengedukasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tumbuh kembang anak sesuai dengan harapan. Namun demikian, pihaknya meyakini bahwa balita beresiko stunting di wilayah Kecamatan Duren Sawit harus terselesaikan.

“Saat ini dari 110 anak balita terindikasi stunting telah alami penurunan. Tersisa 78 anak yang intens dalam penanganan maksimal. Intinya kita harapkan diakhir tahun 2023 permasalahan stunting di seluruh Jakarta Timur zero stunting,” imbuhnya. 

Hal senada dikatakan tokoh masyarakat sekaligus Ketua RW 01 Pondok Bambu, Edi Suwito. Ia mengaku adanya sosialisasi percepatan penuntasan angka stunting ini dinilai cukup baik, selain memperpadukan kekompakan penuntasan stunting harus sejalan berbarengan.

”Terlebihnya, diperlukan adanya akademisi untuk memberikan masukan berdasarkan kajian dan penelitian ilmiah seputar stunting. Sehingga, intervensi yang dikembangkan oleh pemerintah dapat maksimal capaian zero stunting di Jakarta Timur,” ujar Edi.

Sementara itu, Ninin Roni, salah satu anggota majelis taklim di Kelurahan Pondok Kopi mengatakan, kegiatan sosialiasi percepatan penuntasan angka stunting dinilai cukup penting. Terlebih, stunting menjadi perhatian khusus dalam mewujudkan generasi muda bangsa di era emas 2024 mendatang. 

“Kami sepakat untuk ini, kita akan gelorakan dan mengingatkan bagi seluruh rekan pengajian untuk dapat terlibat aktif dalam pencegahan dan penanggulangan stunting,” ucapnya. (AJ)