Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran, Keamanan di Terminal Kampung Rambutan Kondusif

Jakarta Timur, (17/4/2024) – Selama pelaksanaan arus mudik hingga arus balik Hari Raya Idul Fitri 2024, suasana di Terminal Bus Kampung Rambutan, sangat kondusif. Tidak ada kasus tindak kriminal yang menonjol lantaran sistem keamanan yang sangat ketat oleh petugas gabungan.

Kepala Unit Pengelola Angkutan Jalan Terminal Dinas Perhubungan DKI, Syamsul Mirwan, mengapresiasi situasi tersebut dan mengucapkan terima kasih kepada jajaran pihak TNI/Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan dan unsur terkait yang telah kolaborasi dalam melakukan pengamanan. 

“Kami ucapkan terima kasih dan apresiasi pada seluruh pihak terkait yang telah mendukung pengamanan arus mudik dan arus balik di Terminal Bus Kampung Rambutan maupun lainnya. Sehingga suasananya sangat kondusif dan masyarakat merasakan aman dan nyaman," kata Syamsul, Rabu (17/4/2024).

Sementara Kepala Terminal Bus Kampung Rambutan, Yulza Ramadhoni menambahkan, selama pelayanan arus mudik hingga arus balik memang tidak ada kejadian menonjol. Ia menilai ini terjadi berkat dukungan dari pihak TNI/Polri, Satpol PP dan Dinas Perhubungan DKI yang melakukan pengamanan, termasuk juga tersedianya posko keamanan terpadu yang dioperasikan selama 3 - 16 April lalu.

“Selama ada posko keamanan terpadu, personel gabungan rutin berpatroli, untuk memastikan kondisi keamanan di area terminal. Sehingga ini memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga yang akan mudik atau kembali ke Jakarta,” kata Yulza.

Setiap harinya, area terminal dijaga sekitar 100 personel gabungan. Yakni melibatkan unsur TNI/Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan hingga Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur. Ini termasuk dari petugas keamanan internal terminal, baik dari unsur keamanan lokal maupun pengelola terminal.

Kemudian, untuk membantu warga yang akan mudik maupun kembali ke Jakarta usai mudik, di terminal ini tersedia 20 tenaga poter resmi. Mereka membantu mengangkut barang-barang bawaan pemudik yang terlihat berat. Namun untuk upahnya suka rela, sesuai yang diberikan warga. Karena memang tidak ada tarif dalam menawarkan jasa panggul para poter ini. (JS)