Tutupi Lampu PJU, Pepohonan di Jalan Layur dan Pemuda Harus Dipangkas

Sudin Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Timur diharapkan segera  melakukan pemangkasan (toping)  pepohonan yang ada di beberapa ruas jalan. Pasalnya, akibat terhalang lebatnya dedaunan, sinar lampu penerangan jalan umum (PJU) jadi kurang maksimal. Akibatnya, pada malam hari kondisinya menjadi gelap hingga membahayakan pengguna jalan.

"Kalau malam jadinya gelap, karena sinar lampu penerangan di jalan terhalang pepohonan," kata Puji, 43 tahun, warga Penggilingan.

Menurutnya, pepohonan yang perlu ditoping antara lain ada di sepanjang Jl. Layur,  Kelurahan Jati dan Jl. Bekasi Timur Raya, depan Stasiun KA Klender.

"Terutama di Jalan Layur, depan TPU Penggilingan, pohonnya lebat-lebat," kata Puji.

Banyaknya lampu PJU yang tidak berfungsi maksimal disebabkan terhalang pepohonan diakui Kasudin Perindustrian dan Energi Jakarta Timur, Tuti Kurniati. Menurut Tuti, pihaknya berharap Sudin Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Timur dalam waktu dekat dapat melakukan penopingan terhadap pohon-pohon pelindung yang menghalangi lampu PJU.

"Banyak laporan dari warga yang masuk ke kami soal lampu PJU yang kurang terang di Jalan Layur. Setelah dicek ternyata lampunya tidak rusak, namun terhalang pohon sehingga tidak dapat menerangi jalan dengan maksimal," kata Tuti, saat dihubungi, di Jl. Pemuda,  Pulogadung, Sabtu (30/1).

Tuti mengatakan, pohon angsana yang ada di Jalan Layur daunnya sangat lebat. Pohon-pohon tersebut juga sangat tinggi, mencapai 20 meteran.

"Saya sudah cek langsung ke lapangan, Jumat malam kemarin. Memang perlu dilakukan penopingan terhadap pohon-pohon yang ada di sepanjang Jalan Layur," kata Tuti.

Menurut Tuti, sedikinya ada 6 pohon angsana di Jl. Layur yang perlu di toping. Selain itu ada 7 pohon, di Jl. Pemuda, depan PT Antam yang perlu dipangkas karena dahan dan daunnya halangi lampu PjU.

"Pohon-pohon tersebut harus ditoping. Karena sudah sangat tinggi dan menutup lampu PJU. Bahkan menurut penuturan warga di lokasi,  pohon-pohon tersebut terakhir ditoping tahun lalu," tutup Tuti. (Rodin Daulat/Kominfomas JT)