Wagub DKI Luncurkan Pelayanan KB Perbatasan Jabodetabek

Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mengatakan, Wanita dan Pria Indonesia telah dikaruniai kesuburan untuk memiliki anak dengan mudah dan jika sebuah keluarga tidak direncanakan dengan baik maka akan sangat berdosa kepada keturunannya.

“Kita akan sangat berdosa besar jika, sebagai orang tua tidak mampu merawat, mendidik, mencerdaskan, dan mengawal anak kita menjadi anak yang berguna bagi bangsa ini. Untuk itu perlunya perencanaan untuk memiliki anak dengan kemampuan orang tua,” ujar Wagub, saat Launching Pelayanan KB Perbatasan Jabodetabek di Kantor Kecamat Cakung, Rabu (18/3).

 Wagub mengatakan, pertumbuhan penduduk di Provinsi DKI Jakarta dalam kurun waktu dua sampai tiga tahun terakhir ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan, dimana telah mencapai 2,3 persen belum lagi ditambah dari para warga pendatang yang tinggal di Jakarta.

“Artinya kepadatan di DKI Jakarta akan semakin meningkat, dan dengan dilaunchingnya mobil pelayanan KB ini diharapkan bisa masuk kepemukiman padat penduduk, pasar, rusunawa dan daerah daerah diperbatasan DKI Jakarta dan sifat mobil pelayanan KB ini mobile atau berpindah pindah,” ujar Wagub.

 Diharapkan PLKB terus memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang program KB sangat penting, saat ini teknologi sudah maju dimana semua informasi tentang KB bisa dilihat diberbagai artiket dan media melalui internet.

“Dengan pahamnya masyarakat tentang pentingnya Program KB ini diharapkan mereka dapat KB secara sukarela dan tidak ada mobilisasi masyarakat, sehingga kedepan pelayanan KB ini akan ada disetiap rusunawa dan pemukiman padat penduduk,” papar Wagub.

Menurutnya, program KB ini bukan hanya untuk mengendalikan jumlah penduduk yang semakin banyak namun, juga mewaspadai resiko kematian saat ibu melahirkan. “Saya tidak ingin di DKI Jakarta angka kematian ibu melahirkan tinggi, harus betul betul dipantau dan diminimalisir jumlah kematian ibu saat melahirkan kalau perlu tidak ada kematian pada ibu melahirkan,” ujarnya.

Wagub berharap, Lurah dan Camat agar dapat memantau warganya yang sedang hamil apakah mereka beresiko dan apabila beresiko agar terus didampingi. Wagub mengatakan, tidak ingin ada anak balita yang terkena gizi buruk, maka itu posyandu, dasawisma, PLKB, dan PKK harus aktif mendata warganya yang memiliki balita, saya tidak mau ada warga DKI Jakarta meninggal karena gizi buruk karena Jakarta merupakan ibukota negara Indonesia.

Wagub menegaskan, apabila ada balita yang meninggal karena gizi buruk di DKI Jakarta maka BPMPKB, Walikota, Camat dan Lurah yang paling bertanggung jawab. “DKI Jakarta adalah ibukota Negara Indonesia, oleh karena itu tidak boleh ada balita yang meninggal karena gizi buruk, jaga betul kesehatan dan gizi balita di DKI Jakarta,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala BPMPKB, Dien Emawati, mengatakan, Launching Pelayanan KB Perbatasan JABODETABEK ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan kemudahan masyarakat khususnya pasangan usia subur dalam mendapatkan pelayanan KB secara gratis, cepat dan berkualitas.

“Pelayanan yang diberikan pada kegiatan ini diantaranya, pelayanan KB sebanyak 175 akseptor, pelayanan papsmear sebanyak 50 orang, pelaksanaan donor darah 50 orang, kegiatan posyandu, kegiatan BKB PAUD, ruang pojok anak, dialog interaktif peserta KB Lestari kelompok PIK Remaja dan Forum Anak Jakarta, gelar pameran kelompok usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera atau UPPKS, gelar pameran posyantek,” ujarnya.

 Plt. Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, Dr. Sanjoyo, M.Ec, mengatakan, penggarapan KB Jabodetabek saat ini diarahkan pada tiga provinsi diantarnya, Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten, kedepan akan berkembang ke provinsi lain yang memiliki wilayah perkotaan  dengan angka unmet need yang tinggi.

 “Melalui penggarapan KB Jabodetabek diharapkan terjadi percepatan dalam penurunan angka unmet need melalui peningkatan kesertaan ber KB yang selanjutnya akan berdampak pada pengentasan kemiskinan,” ujar Sanjoyo. (Idham/Kominfomas JT)