Walikota Jaktim: Fogging Langkah Terakhir Untuk Atasi Penyakit DBD

Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana, memimpin aksi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di Kavling DKI, RW 09 Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Jumat (20/3). Aksi diawali Walikota dengan menimbun kaleng dan botol bekas, memeriksa jentik nyamuk di rumah-rumah warga serta melakukan fogging (pengasapan) di sekitar lingkungan RW 09 Kelurahan Pondok Kelapa.

Terkait fogging, menurut Walikota merupakan langkah terkahir dalam memberantas penyakit demam berdarah dengue (DBD). Fogging tambahnya, hanya dilakukan bila berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi (PE) oleh petugas kesehatan,  disekitar tempat tinggal penderita ditemukan jentik nyamuk penyebab penbyakit DBD.

 “Sebelum difogging harus dilakukan PE. Bila positif terdapat jentik nyamuk disekitar tempat tinggal korban DBD, barulah dilakukan fogging,” kata Walikota.

Menurut Walikota, wilayah Kecamatan Duren Sawit memiliki status merah penyakit DBD. Sementara di lokasi kegiatan, yaitu di RW 09 Kelurahan Pondok Kelapa sendiri, baru-baru ini ada 2 warga yang positif DBD.

Tingginya kasus DBD di Kecamatan Duren Sawit, disebabkan masih banyak lahan kosong di wilayah tersebut. Lahan-lahan kosong itu menjadi tempat nyamuk penyebab DBD berkembang biak. Selain itu, Jumantik juga kesulitan untuk memeriksa jentik-jentik nyamuk di rumah-rumah warga karena ditinggal pemiliknya bekerja.

“Mayoritas warganya orang bekerja. Rumah hanya dijaga pembantu, sehingga Jumantik sulit masuk ke rumah-rumah,” ujarnya.

Dirinya berharap, para Ketua RT dan RW agar dapat menghimbau kepada warganya untuk membukakan pintu bagi para Jumantik yang akan memeriksa jentik-jentik nyamuk di rumah-rumah warga.  “Saya himbau agar warga secara rutin melakukan PSN 30 menit setiap hari Jumat untuk mencegah penyakit DBD,” ujarnya.

Kasudin Kesehatan Jakarta Timur Iwan Kurniawan mengatakan, upaya paling efektif untuk mencegah  penyakit DBD yaitu melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), mulai dari rumah masing-masing. “Yang utama melakukan PSN di rumah masing-masing secara rutin,” kata Iwan.

Warga menurutnya, sering mengeluhkan pemerintah lambat melakukan fogging bila ada penderita DBD. Padahal untuk melakukan fogging ada tahapan-tahapannya.

“Fogging itu ada tahapan-tahapannya, yaitu harus dilakukan PE terlebih dahulu untuk dicari sumber penularannya. PE dikatakan positif bila di tempat tersebut terdapat penderita DBD dan ditemukan jentik nyamuk,” ujarnya.

Berdasarkan data terakhir, hingga 19 Maret 2015, jumlah kasus DBD di Jakarta Timur mencapai 228 orang. Kasus DBD tertinggi terdapat di Kecamatan Duren Sawit sebanyak 54 penderita, disusul Kecamatan Cipayung 34 penderita. Kasus terendah terdapat di Kecamatan Makasar 9 penderita dan Kecamatan Matraman 10 penderita. (Rodin Daulat/Kominfomas JT)