Cegah Tawuran, Warga Di Tiga Kelurahan Sepakat Ronda Bersama

Mulai malam ini, Sabtu (2/5), warga di tiga kelurahan yang kerap terlibat tawuran,  yaitu dari Kelurahan Klender (Kecamatan Duren Sawit), Cipinang (Kecamatan Pulogadung) dan Kelurahan Cipinang Muara (Kecamatan Jatinegara), sepakat mengadakan ronda bersama. Ronda ini untuk mencegah terjadinya kembali tawuran antar warga dan menciptakan suasana lingkungan yang tertib dan aman.

Kesepakatan ini sendiri merupakan hasil musyawarah, perwakilan warga dari tiga kelurahan yang kerap terlibat tawuran. Terakhir, tawuran terjadi Jumat sore hingga malam (1/5), antara warga Kebon Singkong, Kelurahan Klender dengan warga Cipinang Jagal, Kelurahan Cipinang. Warga dari dua kelurahan yang dipisahkan rel KA tersebut, terlibat tawuran di Jl. I Gusti Ngurah Rai yang hingga kini penyebabnya tidak jelas.

“Saya akan ikut bersama-sama warga setempat untuk ronda malam,” kata Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana, usai mengadakan mediasi dengan perwakilan warga, di Gedung Pusat Pelatihan Pertanian,   Jl. I Gusti Ngurah Rai, Santu sore (2/5).

Walikota mengatakan, ronda bersama merupakan salah satu kesepakatan yang diambil saat pertemuan antara perwakilan warga dari Kelurahan Klender dan Cipinang. Mediasi ini juga dikuti perwakilan dari kelurahan Cipinang Muara, karena tawuran-tawuran sebelumnya juga melibatkan warga dari kelurahan ini.

“Saya harapkan tawuran kemarin yang terakhir kali. Untuk itu warga dari tiga kelurarahn tersebut harus jaga bersama-sama,” kata Walikota, dalam pertemuan yang juga dihadiri unsur dari Polri dan TNI tersebut.

Hasil kesepakatan lainnya, tembok pemisah antara rel KA dengan Jl. I Gusti Ngurah Rai yang jebol akan segera diperbaiki. Jebolnya tembok ini menjadi akses bagi warga yang tawuran.

“Kami akan berkoordinasi dengan pihak PT KAI untuk memperbaiki tembok yang jebol tersebut,” ujar Walikota.

Terakhir, para ketua RT dan RW juga sepakat untuk tidak membuat surat permohonan untuk keperluan penangguhan penahanan, bila ada warganya yang tertangkap aparat kepolisian karena tawuran. “Kalau tertangkap tawuran, polisi tidak akan memberikan penangguhan penahanan dan warga sudah sepakat,” tukas Walikota. (Rodin Daulat/Kominfomas JT)