Dikeluhkan Warga, Fly Over Jalan Tol Yang Dibangun Jasa Marga Minim Penerangan

Sebanyak 8 lampu sorot dan 24 lampu LED dipasang untuk menerangi sepanjang jalan fly over (FO) tol Jagorawi, Jl. Sutoyo, depan kampus UKI Cawang. Selama ini, jalan layang penghubung dari pintu keluar tol Halim kearah Cililitan tersebut belum memiliki lampu penerangan, sehingga bila malam hari rawan terjadi kriminalitas, seperti penodongan dan begal.

Pemasangan lampu PJU yang dipimpin Kepala Dinas Perindustrian dan Energi Provinsi DKI Jakarta Mochammad Haris Pindratno tersebut, berlangsung dari pukul 14.00 WIB, Minggu (10/5), hingga pukul 05.00 WIB, Senin (11/5). Lamanya pemasangan karena di sepanjang FO tersebut belum ada tiang yang tinggi untuk menempatkan lampu.

“Di sepanjang fly over belum ada penerangan, sehingga petugas harus memasang lampu sorot diatas pohon yang tinggi,” kata Haris.

Menurut Haris, pihaknya akan segera bersurat ke pihak PT. Jasa Marga, sebagai operator jalan tol untuk membicarakan pemasangan lampu PJU di FO-FO yang ada di atas jalan tol. Menurut Haris, FO yang dibangun pihak PT Jasa Marga banyak yang tidak dilengkapi PJU, sehingga rawan bagi pengguna jalan pada malam hari.

“Kami akan undang pihak Jasa Marga untuk duduk bersama agar jalan layang yang ada di atas jalan tol dapat dipasang lampu PJU,” ujarnya.

Haris mengatakan, di Provinsi DKI Jakarta sendiri, cukup banyak FO di atas jalan tol yang belum memiliki lampu PJU. Untuk itu dirinya memerintahkan para Kasudin Perindustrian dan Energi di lima wilayah kota, untuk menginventarisir.

“Nanti akan dihitung berapa fly over yang ada di masing-masing wilayah dan kebutuhan lampu PJU yang harus dipasang,” kata Haris.

Sementara itu Kasudin Perindustrian dan Energi Jakarta Timur Tuti Kurniati di tempat yang sama mengatakan, pemasangan lampu PJU di FO tol Jagorawi tersebut merupakan masukan dari aspirasi masyarakat. “Pada malam hari warga enggan melintas di jalan layang itu karena gelap. Bahkan informasinya, sering terjadi penodongan dan begal terhadap pengguna jalan yang melintas,” kata Tuti.

Selain tidak ada lampu PJU, pepohonan yang ada juga cukup lebat. Maka pihaknya pun harus memangkas beberapa dahan pohon agar lampu PJU yang dipasang dapat menenrangi jalan dengan maksimal.

“Untuk menerangi jalan, sementara kami memasang lampu sorot yang dipasang di pohon-pohon karena tidak ada tiang sama sekali,” ujarnya.

Menurut Tuti, nanti lampu-lampu sorot tersebut akan diganti dengan lampu yang dipasang di tiang secara permanen. Tiang-tiang lampu yang memiliki ketinggian diatas 16 meter tersebut, akan ditanam di bawah FO untuk alasan keamanan.

Selain 8 lampu sorot yang dipasang di sisi kanan jalan layang, di sisi kiri  juga dipasang sebanyak 24 lampu jenis LED, mulai dari arah naik hingga arah turun FO.  Diharapkan pemasangan lampu-lampu tersebut dapat membuat warga yang melintas pada malam hari menjadi nyaman dan aman.

Terkait FO yang berada di atas jalan tol, menurut Tuti di wilayah Jakarta Timur cukup banyak. Selain di kawasan Cawang, juga ada di Kramatjati, Cibubur dan Ciracas. “Fly over-fly over yang berada di atas jalan tol yang bangun pihak Jasa Marga, namun minim penrangan bahkan ada yang tidak ada sama sekali,” kata Tuti.

Namun menurutnya, pihaknya tetap berkewajiban untuk memberikan rasa nyaman bagi warga yang melintas di jalan-jalan tersebut. “Sudah kewajiban kami untuk memberikan pelayanan kepada warga Jakarta. Bila tahun ini tidak ada anggarannya, akan kami anggarakan pada tahun depan,” paparnya.

Sementara itu, saat pemasangan lampu PJU semalam, seorang petugas PJU Sudin Perindustrian dan Energi Jakarta Timur tertabrak Mikrolet 06 di atas fly over tol Jagorawai Cawang. Korban bernama Eko, 25 tahun, saat ini dirawat di Rumah sakit UKI.

“Korban kru dari Kramatjati, saat kejadian sedang mengulur kabel lampu di pinggir jalan. Namun malang, tertabrak Mikrolet yang melaju cukup kencang,” kata Tuti. (Rodin Daulat/Kominfomas JT)