Gubernur Resmikan Gedung Pengolahan Lumpur Milik Aetra

Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, meresmikan gedung pengolahan lumpur (Decanter) milik PT Aetra Air Jakarta (Aetra), di instalasi pengolahan air (IPA) Pulogadung, Jl. Jatinegara Kaum No. 1, Pulogadung, Selasa (12/5). Sistem pengolahan Lumpur ini merupakan komitmen Aetra sebagai perusahaan penyedia layanan air bersih yang zero waste (bebas buangan limbah) dan ramah lingkungan.

Gubernur memberikan apresiasi terhadap pembangunan gedung pengolahan lumpur tersebut. Terlebih, kebutuhan air bersih bagi warga Jakarta di bagian timur sangat tinggi, mengingat padatnya jumlah penduduk di wilayah tersebut.

"Saya ingin meyakinkan pemegang saham Aetra, saya menaruh harap untuk sisi timur Jakarta," kata Gubernur saat memberikan sambutan.

Melihat manfaat mesin pengolahan lumpur yang sangat besar, Ahok pun berencana akan menyuruh PDAM Jaya untuk membangun gedung serupa. "Ini kemurahan kalau untuk DKI. Rp 20 miliar kita bisa bangun 50 pengolahan Lumpur,” ujarnya.

Basuki juga berharap sinergitas dapat terus ditingkatkan dalam hal pelayanan air bagi warga. Namun, semuanya dalam kerangka bisnis. "Kalaupun harus kami beli, perjanjiannya business to business," paparnya.

Sementara itu, Presiden Direktur Aetra, Mohamad Selim menjelaskan, pihaknya mengelola gedung decanter ini dengan didukung 1 alat pengolahan lumpur di Pulogadung, dan 1 lainnya di kawasan Buaran.

"Tahun depan, kami berencana ada 4 alat pengolahan lumpur yang berfungsi," jelasnya.

Menurut Selim, decanter awalnya tidak dipakai oleh PDAM, tapi oleh perusahaan minyak sawit. Namun, berkat inovasi yang dilakukan, pihaknya pun bisa menggunakan alat tersebut untuk kepentingan lain yang bermanfaat.

"Kita berinovasi dan nekat. Pertama kali kita pasang di Buaran, dan ternyata bisa," tuturnya.

Ia menambahkan, PT Aetra juga telah melakukan penelitian, bahwa lumpur dari hasil limbah nantinya dapat dibuat bata.

"Katanya di kecamatan itu ada grup tertentu, kami akan kerja sama dengan kelompok itu,” tukasnya. (Rodin Daulat/Kominfomas JT)