Untuk memberikan rasa aman dan nyaman para pengguna jalan, serta mencegah terjadinya kasus kriminalitas selama bulan Ramadhan, Sudin Perindustrian dan Energi Jakarta Timur, menambah 100 lampu penerangan jalan umum (PJU) di beberapa ruas jalan. Pemasangan lampu PJU tersebut, terutama di titik-titik yang rawan terjadi aksi tawuran serta tindak kejahatan berupa penjambretan  dan begal.

“Penambahan lampu PJU dilakukan di lima lokasi yang selama ini rawan tawuran dan kriminalitas,” kata Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana, saat memantau langsung pemasangan lampu PJU, di jembatan Cibubur Junction, Kecamatan Ciracas, Senin malam (15/6).

Menurut Walikota, penambahan lampu PJU di lima lokasi tersebut berdasarkan aspirasi dari masyarakat yang masuk ke pihak Sudin Perindustrian dan Energi Jakarta Timur. “Kami dapat laporan dari masyarakat ada beberapa lokasi yang sering terjadi tawuran, tindak kejahatan, dan perbuatan mesum. Makanya, kami tambah penerangan di lokasi tersebut," ujar Bambang.

Dia berharap pemasangan LED tersebut dapat membuat masyarakat atau pengguna jalan merasa tenang melakukan aktifitasnya pada malam hari selama bulan Ramadhan. “Selama bulan suci Ramadhan pada malam hari penerangan jalan umum harus berfungsi dengan baik dan terang, terutama jalan yang gelap dan daerah rawan tindak kriminal dan tindakan mesum,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Perindustrian dan Energi Jakarta Timur, Tuti Kurniati, mengatakan, menjelang bulan Ramadhan ini, ada 100 unit lampu PJU hemat energi jenis light emitting diode (LED) yang dipasang  di lima lokasi. Lampu LED dengan daya 80 watt atau setara dengan lampu high pressure sodium (HPS) 400 watt tersebut dipasang di jembatan Cibubur Junction, Jl. Lapangan Tembak Cibubur, TPU Kalisari di RW 11 Kalisari, kawasan Buperta Cibubur dan Jl. Raya Bogor di Ciracas.

“Untuk tahun ini ditargetkan akan terpasang 6.000 lampu hemat energi di 60 titik yang tersebar di 10 kecamatan di Jakarta Timur,” kata Tuti. (Jonatan/Kominfomas JT)