Warga Klender Dapat Pelatihan Tata Boga Dari BNN

Warga Kampung Pertanian, Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit mendapatkan pelatihan tata boga dari Badan Narkotika nasional (BNN). Pelatihan yang diikuti perwakilan warga dari RW 01, 02 dan 03 Kelurahan Klender ini, digelar selama tiga hari, 16-18 September 2015, bertempat di Sekretariat RW 02, Jl. Pertanian Selatan RT 006/RW 02 Kelurahan Klender.

Kegiatan peningkatan keterampilan tata boga ini diikuti 25 orang dan 15 orang fasilitator. Acara yang dibuka Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Timur Junaidi ini, juga dihadiri Kepala BNN Jakarta Timur,Muhammad Nasrul dan Kabag Kesos Jakarta Timur Yeni Asnita.

Junaidi berharap, pelatihan ini dapat bermanfaat bagi warga Kampung Pertanian atau sering disebut juga Kebon Singkong. “Saya berharap warga yang ikut keterampilan tata boga dalam tiga hari ini tidak dijadikan hanya sekedar simbolis kamuflase, tetapi sungguh-sungguh diikuti pelatihan tata boga," ungkap Junaidi.

Menurutnya, pelatihan ini bertujuan  untuk mensejahterakan masyarakat. Untuk itu mereka yang ikut pelatihan tata boga harus sungguh-sungguh mengikutinya dengan baik agar mendapatkan hasil yang bermanfaat.

"Hidup di kota Jakarta harus punya keterampilan agar bisa bertahan hidup dan mendapatkan penghasilan yang halal. Bukan dengan cara menjual narkoba, karena apapun profesi kita, asal tekun dengan baik dan rutin akan berhasil," tuturnya.

Kepala Badan Narkotika Nasional Jakarta Timur, Muhammad Nasrul mengatakan, kegiatan ini sebagai upaya menyelamatkan negara dari bahaya narkoba, khusunya untuk menyelamatkan generasi muda.

"Adapun titik tujuan kita lebih kepada daerah yang rawan dengan bahaya narkoba khususnya di daerah Jakarta Timur, dengan cara memberikan keterampilan warga agar bisa mencari uang dengan halal," tuturnya.

Menurut Retno Sukesti, salah satu pembicara, ada lima menu makanan yang diajarkan kepada warga. Dirinya berharap, lewat pelatihan ini warga di Kelurahan Klender, khususnya Kampong Pertanian, dapat mengembangkan ekonomi mandiri dan memberikan manfaat buat kehidupannya sehari-hari.

“Atas dasar itu, dibentuknya pemberdayaan alternatif dari tata boga agar bisa membentengi diri sehingga tidak terjerumus pada penyalahgunaan narkoba,” tutur Retno. (Jonathan/Kominfomas JT)