logo Kelurahan Baru
  • Beranda
  • Profil Kelurahan
    • Profil Lurah
    • Struktur Organisasi
    • Tugas dan Fungsi
    • Demografi
  • Informasi
    • LMK
  • PPID
    • Visi Misi
    • Tugas dan Fungsi PPID
    • Waktu dan Biaya
    • Daftar Informasi Publik
    • Mekanisme Pengajuan Keberatan
    • Form Permohonan
    • Form Pengajuan Keberatan
    • Cek Status Permohonan
    • Cek Status Keberatan
    • Statistik

Sejarah Baru


Kelurahan Baru di Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, bukan nama baru. Nama ini telah ada sejak lama. Peta Hindia-Belanda paruh pertama abad ke-19 mencantumkan nama Baru, tertulis dalam ejaan lama; Baroe, sebagai permukiman kecil di antara Kalimati dan Cijantung

Dalam peta tahun tahun 1925, Baroe – terletak di tepi Sungai Cijantung – adalah dua blok pemukiman besar yang dikelilingi persawahan dan perkebunan kelapa2. Terakhir, dalam Garnizoenskaart Batavia en Omstreken 1934, Baroe berubah menjadi Kampoengbaroe3.

Ada dua Kampoengbaroe di tepi Sungai Cijantung, yaitu Kampoengbaroe 8 dan 9. Keterangan di bawah peta menunjukan keduanya adalah permukiman jarang penduduk dengan rimbun pohon bambu. Di sebelah timur kedua kampung itu terbentang sawah-sawah, dengan tanah lapang di tengahnya. 

Baroe adalah kata yang disematkan untuk permukiman yang muncul belakangan di antara kampung-kampung yang lebih dulu mapan. Kampoengbaroe, atau Kampung Baru, adalah nama yang digunakan pemukim untuk menyebut entitas tempat tinggalnya.

Tidak ada cerita tentang Baroe atau Kampoengbaroe era Hindia-Belanda. Perkiraan paling mungkin adalah penduduk lokal mulai bermukim di Baroe pada paruh pertama abad ke-19. Tanah partikelir Tandjoeng Oost yang sedemikian luas membutuhkan banyak pekerja saat dieksploitasi untuk pertanian berbagai komoditas. 

Hutan bambu di lahan tak tergarap menjadi tempat paling ideal bagi pemukim baru. Ketersediaan bahan bangunan dominan, berupa bambu, membuat pemukim awal dengan cepat membangun rumah-rumah. 

Proses ini bukan tanpa pengawasan penguasa tanah partikelir. Seperti pembentukan kampung-kampung penduduk asli di Ommelanden, pemerintah Hindia-Belanda cenderung tidak memainkan peran mengontrol arus pemukim baru ke tanah partikelir. Sebab, tanah partikelir tidak ubahnya negara dalam negara. Bahkan Andries Teissiere – salah satu tuan tanah terbesar di Ommelanden – kerap menyebut tanah partikelir dengan sebutan ‘negara

Tidak ada informasi berapa jumlah penduduk Baroe saat nama kampung itu masuk dalam peta. Yang lebih menarik adalah sampai 1925, Baroe masih diidentifikasi sebagai kampung jarang penduduk. Terakhir, ketika menjadi Kampoengbaroe, permukiman ini – seperti tergambar di peta tahun 1934 – berupa hamparan pohon bambu dengan sedikit rumah.

Di era modern, informasi tentang Kelurahan Baru juga terbilang langka. Berbeda dengan Kelurahan Gedong dan Kalisari, informasi Kelurahan Baru terbatas pada kode pos dan batas-batas kelurahan.

Sumber: Buku Toponimi Jakarta Timur, Sudin Kebudayaan Jakarta Timur, 2023
Pasar Rebo, Baru.png
Penanaman Lidah Buaya
Penanaman 50 Bibit Lidah Buaya

30 Agustus 2022 - PKK Kelurahan Setu tanam tanaman lidah buaya. Lihat selengkapnya

Penyaluran BLT BBM
Penyaluran BLT BBM

14 September 2022 - Warga Setu & Rawa Bunga terima bantuan. Selengkapnya

Mural Betawi
Mural Bertema Betawi

24 November 2022 - Mempercantik Kolong Tol Jalan Raya Setu. Lihat berita

Simulasi Waduk
Simulasi Penanggulangan Bencana

2 Desember 2022 - Diadakan di Waduk Setu. Selengkapnya

Dokumentasi Januari
Dokumentasi Januari 2023

7 Januari 2023 - Kegiatan masyarakat Kelurahan Setu. Lihat foto

Taman Kosong
Taman Kecil Jalan GOR Bantar Jati

14 Maret 2023 - Tanah kosong disulap jadi taman.

Halalbihalal Majelis Taklim
Halalbihalal Majelis Taklim

20 Mei 2023 - Merajut silaturahmi warga Setu. Selengkapnya

Bedah Rumah Baznas Bazis
Bedah Rumah untuk Lansia

2 Agustus 2023 - Diserahkan oleh Baznas Bazis.

Festival Waduk Setu
Festival Waduk Setu

19 Agustus 2023 - Dibuka oleh Walikota. Selengkapnya

logo

Kantor Lurah Baru

Partner Wilayah

Logo 1 Logo 2 Logo 3 Logo 4 Logo 5 Logo 6

Copyright © 2024 Suku Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Timur Jakarta Timur