SEJARAH WILAYAH MATRAMAN
Awal mula nama Matraman masih menjadi perdebatan. Melansir dari situs web Dinas Kebudayaan Jakarta, nama Matraman berasal dari kata Mataraman. Versi lain menyebutkan Matraman berkaitan dengan pasukan Mataram yang tidak berani pulang dan mendiami kawasan tersebut hingga namanya menjadi Matraman.
Sementara itu, menurut Pemerhati Masalah Sosial dan Budaya Lily Utami, dalam tulisan yang pernah diunggah akun Twitter @perpusnas1, menyebutkan, kata Matraman diambil dari kata Mataraman karena kawasan tersebut dulunya dijadikan markas pasukan Mataram dalam penyerangan kota Batavia melalui darat.
Kala itu, pasukan Mataram yang dipimpin oleh Sultan Agung dua kali menyerang VOC yang dipimpin Gubernur Jenderal Jan Pieterzoon Coen di Batavia pada 1628—1629.
Pelafalan kata Mataram di kawasan itu berubah menjadi Matraman karena lidah orang Betawi.
Pada 1811, kawasan Matraman kembali menjadi tempat pertempuran antara pasukan Inggris dan pasukan Belanda. Kemenangan diraih oleh pasukan Inggris dan turut memulai masa pendudukan Inggris di Pulau Jawa. Thomas Raffles membangun kubu pertahanan di kawasan Matraman hingga Jatinegara.
Keterkenalan Matraman sebagai lapangan pertempuran dan kejahatan bahkan telah dimulai sejak awal 1900-an. Hal ini bisa dilihat dari Koran Bintang Betawi yang memberitakan beberapa kejahatan, salah satunya dimuat pada 3 Juli 1902.
Beda Versi Nama Matraman
Ada pula yang menyebutkan nama Matraman berasal dari suatu tempat di Kelurahan Pal Meriam. Asal usul wilayah Pal Meriam diketahui diberikan seorang pangeran Mataram kepada pamannya dalam penyerangan ke VOC. Pangeran itu berkata, “Monggo, Paman” (Silakan, Paman).
Konon, tempat itu merupakan bekas tancapan tongkat Pangeran dari Mataram. Akhirnya, tempat ini dikeramatkan orang dan dinamakan Kampung Matraman.
Versi lain mengatakan bahwa Matraman berasal dari masjid kecil di pinggir Ciliwung. Dikisahkan, pangeran Matraman pernah menggunakan masjid tersebut. Wilayah masjid itu selanjutnya menjadi Kampung Matraman Dalam, Kelurahan Pegangsaan, Kecamatan Menteng.
Urutan Kronologi Sejarah Matraman
Matraman memiliki kronologi sejarah cukup panjang, mulai dari sebuah kampung hingga berubah menjadi kecamatan.
1947—1950: Matraman masuk Kelurahan Matraman, Asistenan Kampung Melayu, Kawedanan Kramat Jati, Kota Praja Jakarta Raya. Kantor kawedanan terletak di Pasar Minggu. Sementara kelurahan terletak di Matraman Dalam (1945—1948), pindah ke Kebon Manggis (1950), terakhir ke Jl. Tambak (1967).
1967: Matraman terpecah menjadi beberapa bagian kelurahan, yakni Kelurahan Manggarai dan Kampung Bali, Kelurahan Kebon Manggis, Kelurahan Meriam, dan Kelurahan Pegangsaan.
Kemudian, nama Matraman kembali digunakan sebagai Kecamatan Matraman dan membawahi tiga kelurahan, yakni Kelurahan Salemba Utan, Kelurahan Pisangan Lama, dan Kelurahan Solitade.
Kini, Kecamatan Matraman berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta No 1227 Tahun 1989 membawahi enam kelurahan, yakni Kelurahan Pisangan Baru, Kelurahan Utan Kayu Selatan, Kelurahan Utan Kayu Utara, Kelurahan Kayu Manis, Kelurahan Pal Meriam, dan Kelurahan Kebon Manggis.
Itulah sejarah Matraman yang panjang dari era kolonial. Kawasan Matraman terus berkembang dan melakukan pembenahan.
Referensi: